{17} KEKASIHKU...

2.4K 780 78
                                    

Reyhan berjalan keluar dari kamar menuju dapur, dia mengusap wajahnya yang nampak masih lesu setelah dia bangun dari tidur.

Namun saat dia berjalan melewati kamar sang nenek dia bisa melihat isi kamar yang agak aneh menurutnya. Reyhan berhenti sejenak, dia mendekat dan mengintip dari balik pintu yang sedikit terbuka.

"Buat apa ada sesajen di dalem sana?" Gumam Reyhan yang kepo dengan beberapa bunga dan dupa yang di bakar di atas meja.

"Abang"

Reyhan berbalik, dia lalu melihat Velin yang berdiri di depannya dengan wajah sedikit pucat masih menggunakan seragam sekolah.

"Baru pulang? Udah jam berapa ini?" Tanya Reyhan yang berjalan mendekat kearah Velin.

"Udah malem ko baru pulang si?" Tanya Reyhan lagi.

Velin hanya diam menatap Reyhan yang kini berdiri tepat di hadapannya. Dia bisa melihat Reyhan menyerngit kebingungan dengan Velin yang masih diam. Perlahan Velin mengangkat tangannya dan berjinjit menggapai tengkuk Reyhan dan memeluknya.

"Abang tolongin Velin ya dia dalam bahaya"

Reyhan menunduk namun velin sudah menghilang dan dia hanya sedirian di sana. Reyhan mengusap tengkuknya yang merinding, namun tiba-tiba saja pintu kamar Reyhan terbuka.

Krieeettt

Walaupun ragu, Reyhan tetap mendekat ke pintu kamarnya lalu melihat ke dalam. Dan tiba-tiba saja kunci motornya terjatuh dari atas meja.

Reyhan mengambil kunci motornya dia lalu melihat sesosok anak kecil yang berdiri di halaman depan dan mengangkat tangannya mengajaknya keluar tepat di sebelah motor kesayangannya.

Reyhan langsung berbalik mengambil jaket dan helm sebelum dia berlari keluar. Jika sosok gadis tadi jahat seharusnya dia sudah mati seperti ayah, ibu dan kedua adiknya kan? Dan apa sekarang dia tengah menunjukan sesuatu padanya? Perasaannya juga tiba-tiba khawatir pada Velin melihat gadis itu belum terlihat dari sore tadi.

Beralih ke Hani yang merinding mengusap lengannya sendiri melihat banyaknya kepala boneka yang belum jadi terjejer diatas meja.

"Kayaknya bener ini mantan pabrik Can" ucap Hani.

"Bukan gue aja yang ternyata punya mantan" tambah Hani.

Hani mendekat ke salah satu boneka yang terduduk membelakanginya diatas meja. Dia iseng mencolek boneka tersebut karena dia yakin boneka tersebut mungkin satu dari banyaknya boneka setengah jadi di mantan pabrik ini.

Swaaaaahhhh

Perlahan kepala boneka itu berputar dan menghadap kearah Hani. Hani yang melihatnya melotot lalu dia segera berbalik dan berlari keluar saat sudah tidak melihat Candra ada di belakangnya.

"Can!!! Candra!!!" Teriak Hani yang mencoba mencari Candra setelah keluar dari ruangan itu.

"Can!! Lo tinggalin gue hah!" Teriak Hani lagi yang menatap sekeliling dengan wajah panik.

"Candraaaa demi gue yang belum kiss-kissan di cerita ini.. Lo jangan main-main Can, bulu kuduk gue udah berdiri semua ini!" Ucap Hani lagi.

Brakkkkk

Hani langsung menoleh ke belakang setelah mendengar suara pintu tertutup dengan kencang. Hani segera menghampiri pintu tersebut dan mencoba membukanya.

Ceklek ceklek

"Oh shitt mennn ga bisa di buka" desis Hani yang masih mencoba membuka pintunya.

"Hani...?"

Hani langsung terdiam membisu mendengar suara anak kecil yang baru saja dia dengar. Suaranya tepat berada di belakangnya dan Hani semakin merinding sekarang.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang