{17} HEMM

3.1K 888 81
                                    

Velin merasakan sesuatu mencekik lehernya lalu dia melihat ada banyaknya orang berjalan kearahnya dengan obor dan benda tajam seperti parang dan sabit.

"Bakar rumahnya!! Bakar!!!"

"Dasar sekutu iblis!!"

"Bakar rumahnya!!"

Orang-orang yang masuk dan melewati Velin mulai berteriak dan membakar ruangan. Velin bisa melihat dia tengah berada di ruang tamu sebuah rumah mewah.

"Jangan.... Tolong... Jangan bakar rumah ini"

Ada seorang wanita yang menangis sembari memohon ampun memeluk gadis kecil yang bergetar ketakutan di pelukannya.

"Alahh kalian sekutu iblis! Dasar! Tidak tau malu masih mau meminta ampun! Berapa banyak korban yang kalian dapatkan!"

Seorang pria maju kedepan lalu menendang wajah wanita tadi membuat tubuh wanita tersebut terhempas kebelakang dan menabrak meja.

"Mamah hiks... Mamah"

"Dasar keluarga iblis!"

"Kami tidak bersekutu dengan iblis!" Teriak wanita tadi.

"Kalian salah paham! Kami sama sekali tidak bersekutu dengan iblis!" Teriaknya lagi.

"Kami hanya membuat boneka untuk anak kami, dan melihat anak kami yang begitu menyukainya kami pikir semua anak akan menyukai bonekanya" tambahnya sembari menutupi telinga gadis kecil di pelukannya.

"Halah alasan! Bakar dia! Bakar!"

"Mamahhh mamahh, jangan!!!"

Velin menggeleng, dia memejamkan matanya dan berusaha menutupi kedua telinganya melihat adegan kejam di depan. Wanita tadi diseret, dipaksa melepaskan gadis kecil tadi lalu dia diikat di tangga dan beberapa orang mengguyur tubuhnya dengan bensin.

"Mamah jangan!! Mamahhhhhh"

Candra menepuk pipi Velin dengan wajah panik, gadisnya ini tiba-tiba saja mengejang dengan keringat dingin dan terus bergumam tak jelas.

"Velin.... Bangun Vel"

Ibu Candra kembali masuk kedalam kamar setelah dia bangun untuk mengambil segelas air. Dia terkejut melihat Candra yang tengah berusaha membangunkan Velin.

"Velin bangun.. hey bangun"

Candra sudah sangat panik, dia mendengar nafas Velin yang tersengal dan gadis itu seperti tengah kepanasan.

"Hahhh..."

Velin akhirnya membuka mata, dia menatap kearah Candra kemudian setetes air matanya luruh.

"Kamu kenapa?" Tanya candra.

"V-velin hiks..."

Candra menggeleng, dia lalu menarik Velin kedalam pelukannya dan mengusap pelan punggung Velin. Ibu Candra mendekat, dia meletakan segelas air diatas meja dan ikut duduk di sebelah Velin.

"Kamu mimpi buruk ya Velin?" Tanya ibu Candra.

Velin mengangguk, dia melepaskan pelukan Candra lalu menatap ibu Candra. Ibu Candra tersenyum, dia menggeleng dan mengusap keringat di kening Velin.

"Ini minum dulu"

Ibu Candra mengambil segelas air yang ia bawa dan memberikannya pada Velin. Ibu Velin menatap Candra yang kini membantu Velin meminum airnya. Apa karena gadis ini tidak tidur dengan bonekanya? Ibu Candra menghela nafas lalu dia memejamkan matanya sendiri. Andai saja waktu itu dia bisa memaksa Pamella agar tidak mengajukan film pendek dan menjadikan boneka Lili sebagai pemeran utama di ceritanya.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang