{14} CERMIN KEHIDUPAN

4.4K 1K 143
                                    

Hani menatap Rasya yang tengah mengandeng Velin dengan wajah kebingungan. Gadis itu membiarkan Candra menyelidiki apa yang Hani liat dan mereka malah dibawa ke sini oleh Rasya?

"Ini bukannya cermin kehidupan ya Rasya?" Tanya Velin yang menatap Rasya dari samping sembari menunjuk banyaknya cermin besar di depan.

Rasya mengangguk, dia kemudian melirik Hani yang sedari tadi menatapnya.

"What hepen kenapa kita kesini Ras?" Tanya Hani.

"Kalian ga pengin liat lagi kehidupan kalian? Gue udah sedikit lupa, kita bisa nostalgia disini" bohong Rasya.

Sebenarnya entah kenapa setelah Rasya mendengar bisikan yang menyuruhnya untuk datang kesini dia menuruti bisikan itu. Ada sesuatu yang mengganjal di hati Rasya sejak Luke mengatakan kalau Hani dan Velin bukan korban kecelakaan.

"Oalah yaudah kuy lah"

Hani melenggang masuk kedalam, Velin hanya menatap Hani yang berjalan riang masuk kedalam sana. Velin kemudian melirik Rasya.

"Velin ga ada siapa-siapa yang di kangenin"

"Lo gamau tau mungkin bisa aja Candra udah bareng sama Lo di kehidupan sebelumnya" kata Rasya.

Velin hanya diam, ingatan terakhirnya benar-benar menyedihkan. Rasya mengeratkan genggamannya pada Velin lalu membawa Velin masuk kedalam labirin itu.

Mereka kemudian berdiri di depan tiga cermin besar yang tingginya melebihi tinggi mereka sendiri.

"Siapa nih yang pertama?" Tanya Hani pada mereka.

"Bareng aja ayo" saran Velin.

Hani mengangguk, mereka bertiga mulai mendekat kearah cermin dan menyentuh cermin tersebut. Seketika cermin yang tadinya memantulkan diri mereka perlahan bergerak dan menampilkan sebuah adegan.

Velin menyerngit melihat dirinya sendiri yang tengah duduk di meja makan dan makan dengan dua orang asing yang baru Velin liat.

"Mereka siapa? Velin kan ga punya ayah sama ibu" tanya Velin pada Rasya dan Hani.

Hani sendiri masih mengamati dirinya sendiri yang tersenyum pada seorang wanita dan memanggil wanita itu dengan sebutan mamah.

"Dia bukan emak gue deh" ucap Hani.

Rasya sendiri menatap cermin kehidupan didepannya yang nampak putih tidak menampilkan adegan apapun.

Velin dan Hani masih menyerngit bingung melihat cermin kehidupan yang menampilkan adegan yang sangat aneh bagi mereka.

*Ngingggg*

Tiba-tiba saja telinga mereka berdengung dan kepala mereka berputar. Velin menutupi kedua telinganya saat dia melihat dirinya sendiri bergandengan dengan seorang pria dari belakang. Yang Velin yakini pria itu adalah Candra.

Hani juga menutupi telinganya dan berdesis ketika dia tengah melihat dirinya sendiri sedang duduk bersama seorang pria di sebuah cafe.

"Huaaa kepala Velin rasanya mau pecahh" teriak Velin.

"Shhh gila ini kenapa telinga gue ngingngingg" gumam Hani yang sudah terduduk diatas rumput.

"Rasya hiks sakit kepalanyaa Velin sakit huaa"

Rasya memeluk Velin, namun tatapannya masih menatap ke cermin Velin dimana dia melihat adegan yang membuat dirinya sendiri tertegun.

"S-sakit huaaaa" tangis Velin semakin menjadi-jadi.

Hani memegangi dadanya sendiri ketika dadanya berdenyut nyeri dan dia tidak bisa bernafas dengan lancar.

"Dada gue kenapa monyet sakit banget" desis Hani.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang