{17} MASALALU LILI

2.3K 753 35
                                    

"Kita ada dimana anjir"

Hani yang sudah sadar beberapa saat yang lalu setelah di bekap dengan kaos kaki Rasya menatap sekitar yang nampak sepi.

"Kayaknya kita lagi ada di bangunan bekas pabrik" jawab Candra yang melihat ada beberapa alat dan kepala boneka yang tergeletak diatas meja.

"Btw serem banget ya" gumam Hani melihat sekeliling yang sepi.

Rasya menatap satu pintu yang sedari tadi membuatnya penasaran dan selalu menarik perhatiannya. Rasya perlahan berjalan menuju pintunya, dia berdiri di depan pintunya lalu menarik gagang pintunya.

"Rass kita kemana nih?" Tanya Hani, Hani berbalik dan dia mendelik melihat Rasya masuk kedalam pintu tersebut dengan banyaknya tangan yang menariknya masuk kedalam.

"RASS!!" Teriak Hani.

Brakkkkk

Hani berlari mendekat, dia kemudian mencoba membuka pintunya namun sayang pintu tersebut tiba-tiba macet dan tidak bisa terbuka.

"Cann!! Rasya masuk kedalem!!"

Candra ikut mendekat, dia mengambil alih gagang pintunya dan mencoba membuka pintu berukiran aneh tersebut. Bahkan pria itu sampai mendobrak pintunya namun tetap saja pintunya tidak bisa terbuka.

"Kita cari pintu lainnya" ucap Candra pada akhirnya.

Hani mengangguk, mungkin saja ada pintu lain yang terhubung masuk kedalam ruangan itu kan? Hani dan Candra akhirnya berjalan meninggalkan ruangan.

Rasya mengusap matanya yang agak perih, dia kemudian menatap sekeliling yang berubah menjadi sebuah ruangan mewah.

"Mamahh"

Rasya menoleh ke samping melihat ada seorang anak kecil cantik berlari sembari memeluk boneka.

"Ya ampun Lili sayang jangan lari-lari nanti jatuh"

Muncul wanita cantik yang langsung memeluk gadis kecil itu dan mengendongnya. Lalu muncul juga seorang wanita yang membawakan segelas susu untuk gadis kecil itu.

"Lili ayo minum dulu susunya" ucap wanita itu.

Gadis kecil di depan menatap wanita yang sepertinya adalah pengasuhnya dengan wajah tak suka. Dia menggeleng tidak mau, malah dia memeluk leher ibunya dengan erat.

"Lili ga boleh gitu sayang, mba Nana kan udah bikinin susu buat kamu. Diminum ya sayang biar Lili cepat besar"

"Gamauu mamah Lili ga suka susu coklat, gamauu"

Sang ibu tersenyum dan menatap segelas susu coklat yang dibawakan oleh salah satu pelayan rumahnya. Dia kemudian menatap pelayan itu dan tersenyum.

"Nana kamu bisa ganti susunya? Lili kan juga biasanya minum susu rasa vanilla"

"Baik nyonya"

Rasya mengamati gerak-gerik pelayan yang mulai meninggalkan mereka berdua. Dan secara ajaib kaki Rasya bergerak sendiri mengikuti pelayan tadi.

"Dasar anak rese minta susu harus vanilla" desis pelayan tadi yang kini mulai membuat segelas susu coklat.

Dia berdecak dan membuat susunya dengan setengah hati sebelum dia kembali keluar dari sana dan membawakan susu coklatnya.

"Ini nona diminum susunya"

Gadis kecil yang sedang bermain boneka menoleh dan dia mengangguk walaupun raut wajahnya nampak masih menampilkan wajah tak suka.

"Anak ayah pinter banget ya minum susu, harus habis loh nanti ayah beliin coklat kalau pulang dari kantor gimana?"

Muncul pria tampan dengan kemeja lengkap berjalan menuju kearah mereka. Dia lalu berhenti di depan gadis kecil itu dan tersenyum manis padanya.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang