"Felix gimana kerjaan kamu?"
"Baik mah"
Terlihat di meja makan duduk Velin, Felix, ibu Felix dan seorang gadis cantik yang sedari tadi menatap Felix. Velin sendiri memakan makan malamnya dengan wajah tertunduk.
"Oh ya kamu pasti ga lupa kan sama Winda? Dia anak temen mamah yang satu sekolah dulu sama kamu, sekarang dia jadi sekertaris di perusahaan ayahnya" ucap ibu Felix.
"Kayaknya kalian berdua cocok deh, Winda udah dewasa kamu juga udah dewasa" tambah ibu Felix seolah-olah tidak menghiraukan keberadaan Velin di sebelah Felix.
"Tante kok ngomong kaya gitu, kan ada Velin istrinya mas Felix sekarang. Jadi ga enak aku" ucap Winda.
"Ya ampun mamah lupa, soalnya dari tadi Velin nunduk terus. Tapi gapapa kalo Felix punya istri lebih dari satu. Mamah juga dukung hubungan kalian berdua kok, untuk urusan nenek nanti mamah yang tanganin tenang aja"
Memang yang menjodohkan Velin dengan Felix adalah sang nenek. Dibanding dengan Winda tentunya Velin berada jauh dibawah, dia masih menggunakan piyama motif beruang lucu sedangkan Winda menggunakan dress dengan belahan dada rendah dan sepatu highells gayanya juga terlihat sudah sangat dewasa dibanding Velin yang mirip bocil.
"Tapi Velin gamau dimadu" ucap Velin pada akhirnya saat mereka mulai membicarakan tentang pernikahan Felix dan Winda.
Velin menyambar segelas susu lalu meminumnya, Velin menatap ibu Felix yang tengah menatapnya. Velin lalu tersenyum, Winda dan Felix memang sangat cocok Tante mertua! Jadi...
"Velin mau cerai sama Felix" ucap Velin.
Trang
Velin tergelonjak kaget, dia melirik Felix yang baru saja meletakan garpu keatas meja dengan suara cukup keras. Felix lalu menatap Velin dengan tatapan tajam.
"Karena Velin liat kalian berdua cocok, lagian Velin masih kecil ga cocok. Velin bakal ngomong ke bunda sama ayah"
Velin turun dari kursi dan berjalan menuju kamar, ini adalah kesempatan emasnya untuk bisa cerai dari Felix!
"Ya ampun Velin pengertian banget yah" ucap ibu Felix.
Felix berdiri dari duduknya, dia lalu berbalik dan berjalan menjauh dari meja makan.
"Stef antar mereka keluar" ucap Felix pada salah satu ajudannya.
Ibu Felix terkejut, dia hendak bersuara namun Felix terlebih dulu hilang di dalam lift. Mau tak mau dia berdiri dan mengikuti ajudan Felix dari belakang.
Velin berdiri di depan meja riasnya, dia lalu mengangkat telfon rumah dan menghubungi ibunya. Saat nada tersambung mulai terdengar disusul suara dari seorang wanita tiba-tiba saja tubuh Velin tertarik kebelakang dan tangan yang memegang telfon rumah di cekal oleh Felix.
"Felix ngapain? Awas Velin mau telfon bunda mau bilang kalo Velin mau ce-mph!!!"
"Halo? Velin?"
Velin mencoba meronta-ronta membuat telponnya terjatuh mengantung di meja. Velin memukul dada Felix, dia kemudian mengigit bibir pria itu membuat Felix melepaskan ciumannya.
"Felix apa-apan si! Kok tiba-tiba nyium Velin!" Ucap Velin agak keras.
"Ya ampun sayang bunda matiin ya... Semangat"
Tak lama suara sambungan telfon yang terputus terdengar, tubuh Velin terangkat lalu dia mendarat diatas kasur. Velin melotot melihat Felix mendekat kemudian menindihnya.
"Felix mau apa! Jangan macem-macem!" Teriak Velin.
"Macem-macem sama istri sendiri gapapa kan?" Tanya Felix yang tersenyum mengerikan.
Velin menggeleng, dia mencoba mendorong dada Felix agar pria itu menjauh namun sepertinya mustahil mendorong pria kekar berotot seperti Felix dengan tubuh Velin yang kurus.
"Jangan macem-macem! Nanti Velin aduin ke bunda biar bunda marah terus setuju Velin cerai sama kamu!"
Raut wajah Felix berubah, cerai... Kata-kata yang seharian ini dia dengar dari mulut Velin. Sebenarnya siapa yang mengajari istri polosnya berkata seperti itu?!
"Felix liat kan Winda cantik, bodynya semok, pinter terus udah dewasa. Beda sama Velin, yang kempes ga menarik kaya gini. Kalo kamu nikah sama dia pasti kamu bakal bahagia kan? Pasti Felix bakal sering pulang ke rumah dan keliatan mirip cowo yang udah bersuami. Selama ini kan orang-orang nganggepnya Felix masih lajang padahal Felix udah punya Velin loh" cerocos Velin di susul setetes air matanya yang luruh.
Velin mencebikkan bibirnya dan menoleh ke samping. Dia selalu di sindir oleh ibu mertuanya selama ini. Lagi pula Felix tidak terlalu tua untuk menikah lagi. Dia masih muda kawan.
Chup
"Mamah bilang apa aja?" Tanya Felix.
"Banyak, Velin selalu dibandingin sama Winda. Kalo kamu mau nikah sama dia ceraiin Velin dulu, Velin gamau dimadu" jawab Velin sembari mengusap pipinya yang dicium Felix.
"Siapa yang mau nikah lagi?" Tanya Felix.
Velin melirik Felix yang sekarang bertumpu pada kedua sikunya sedang mengusap air mata Velin. Felix menggeleng, dia tidak berniat sama sekali menikah dua kali ataupun menceraikan Velin.
"Tapikan Felix ga pernah nganggep Velin sebagai istri kan?" Tanya Velin dengan wajah memerah.
"Siapa bilang?"
"Terus kenapa tidurnya kepisah? Terus ga pernah kiss-kissan? Terus Velin ga pernah diajak ke pesta? Padahal Felix berangkat kesana, pasti malu kan bawa Velin?" Tanya Velin lagi.
Felix mendekat, dia lalu mencium beberapa kali bibir Velin. Membuat menghentikan tangisannya, dia menatap kebingungan kearah Felix. Kenapa malah dia mencium Velin sekarang!
"Kalo maunya gitu, yaudah sekarang tidur berdua. Mau kiss berapa kali sehari?" Tanya Felix.
Velin mendelik, bagaimana mungkin diiyakan begitu saja! Padahal Velin hanya berkata ngawur. Padahal di cerita aslinya Felix tidak pernah menuruti perkataan Velin sampai dia akhirnya malas dengan permintaan yang selalu Velin katakan yaitu bercerai. Dan akhirnya mereka bercerai. Velin harus bercerai menurut cerita aslinya, dan dia akan membantu Hani membangun Harem di cerita kali ini (itu rencana mereka).
Felix merebahkan dirinya di sebelah Velin dan menarik tubuh gadis itu ke dekapannya. Dia menghela nafas lalu memejamkan matanya sembari mengusap kepala Velin.
Velin mengusap ingusnya ke baju Felix masih dengan wajah kebingungan, apalagi mendengar detak jantung Felix yang berdetak dengan sangat cepat. Lama kelamaan mata Velin menjadi berat, mungkin karena efek menangis dan usapan di kepalanya sekarang.
Felix menghentikan usapannya setelah merasakan Velin tertidur di dekapannya. Dia melonggarkan pelukannya dan menunduk menatap Velin yang sudah tertidur. Felix mendekat dia mencium singkat bibir Velin. Bukannya dia tidak menganggap Velin sebagai istrinya, namun dia menunggu Velin sampai siap dengan semua ini.
Dia tidak mengajak Velin pergi ke pesta karena di pesta banyak minuman beralkohol dan pakaian yang dipakai harus lah pakaian dewasa. Dia tidak suka Velin memakai pakaian dewasa, dia lebih suka Velin memakai pakaian lucu seperti biasanya. Dia tidak dekat-dekat dengan Velin dan mengabaikan Velin karena Felix mengira kalau dia mendekat Velin akan tidak menyukainya.
Dan alasan mengapa Velin bisa bercerai sesuai cerita aslinya karena Felix mengira Velin tidak menyukainya walaupun dia awalnya menolak keras. Namun setelah Velin selalu meminta bercerai dengannya pada akhirnya Felix mengalah, dia pun tidak memiliki istri lagi di cerita aslinya dia hanya dekat dengan seorang gadis yang ibunya kenalkan. Dia juga masih mengawasi Velin dari jauh.
Velin di cerita asli tidak pernah mengatakan perasaannya selama ini seperti tadi, jadi Felix salah paham dengan keinginan Velin untuk bercerai. Namun sekarang Felix tau alasannya, jadi dia tidak akan membiarkan Velin bercerai dengannya. Karena ketakutannya malah sudah terjawab. Jadi semua ini hanyalah kesalahpahaman semata:))
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²
FantasiaSelamat datang di season 2 Trio Kwek-kwekk<3 Kisah tiga gadis penjelajah novel (Rasya,Hani,Velin) ditambah satu cogannya Velin si Candra. Jangan lupa tambahin ke perpustakaan dan daftar baca kalian ya ☺️ Jangan lupa follow akun qia terimakasih <3 S...