{13} EKHEMMMM

4.1K 1K 76
                                    

Hani memperhatikan raut wajah Velin yang sepertinya tidak fine-fine saja. Kini mereka tengah makan malam di rumah. Sang ayah yang duduk di ujung juga menatap Velin dan Candra beberapa kali.

Hani menyenggol bahu Rasya, Rasya sontak menatap Hani dan menaikan sebelah alisnya. Ada apa? Hani memberikan kode melirik Velin dan Candra kemudian sang ayah.

Rasya menatap mereka bertiga, lalu dia mengangkat bahunya pertanda dia tidak tau. Tapi mungkin hubungan keduanya sudah di ketahui oleh sang ayah.

Rasya kembali memakan makan malamnya, Hani juga tidak ambil pusing dan menghabiskan makan malamnya agar dia bisa melihat film romansa yang baru saja di download di link haram.

*Tok tok tok*

Rasya menatap pintu kamarnya yang diketuk, dia lalu melihat pintu kamarnya terbuka dan muncul kepala Velin yang masuk kedalam dan menatap Rasya.

"Velin pengin tidur sama Rasya, boleh ya"

Rasya mengangguk, Velin lalu masuk kedalam kamar dan menutup kembali pintunya. Dia terlihat memakai piyama beruang lucu dan membawa bantal guling.

Velin merangkak naik keatas kasur Rasya lalu dia merebahkan dirinya disana. Rasya kembali mengerjakan tugas sekolahnya.

"Lo kenapa Vel?" Tanya Rasya pada akhirnya.

"Ayah tau kalo Velin suka sama Candra"

Rasya menghentikan aksinya mencoret buku, dia kemudian berbalik dan menatap Velin yang tengah memeluk gulingnya menatap keatas.

"Candra bilang kalo ayah mau coret dia dari KK gapapa tapi kalo di coret nanti Candra tinggal dimana?" Tanya Velin.

"Ini salah Velin, Harusnya Velin ga minta kiss dan manja ke Candra di rumah" lanjut Velin sembari menekuk wajahnya.

"Anjir ternyata udah ketauan?"

Velin melirik kearah pintu kamar Rasya dan muncul Hani yang membawa laptopnya masuk kedalam kamar.

"Kebiasaan ga pernah ketuk pintu dulu ya" sindir Rasya dan Hani tertawa.

Gadis itu naik keatas kasur lalu meletakan laptopnya dan beralih menatap Velin.

"Kawin lari aja udah" saran Hani membuat Velin merengut tak setuju.

"Kasian Candra kan nanti, Velin bodoh banget si" gumam Velin.

Hani menggeleng, dia lalu mendekat pada Velin dan memeluk gadis itu.

"Ya emang kita harus nutupin rasa suka kita ke orang? Yang ada nanti jadi penyakit gila. Contohnya aja gue kemaren, emang gue pernah nutup-nutupin gue suka ke Leo? Ya walaupun berakhir coba lagi"

Hani menatap Velin lalu mengusap air mata gadis itu.

"Dia kan bukan Abang kandung Lo Velin, gapapa selama ga ada ikatan darah. Padahal gue si penginnya sister komplek aduh thorr besok lah gue kasih yang beginian"

Rasya menggelengkan kepalanya tak percaya mendengar ucapan Hani. Dia berdiri dari duduknya dan menghampiri keduanya. Rasya berbaring di sebelah Velin dan menatap langit-langit kamarnya sendiri.

"Kalo emang bener Candra bakal di depak keluar kita bakal bantu dia, kita cariin dia rumah kita ga bakal biarin dia susah diluar" kata Rasya.

Hani mengangguk membenarkan ucapan Rasya, tabungannya bahkan bisa untuk membeli dua rumah mewah di perumahan elit.

"Udah ayo gausah mellow-mellow mending kita liat film, gue baru aja download filmnya lumayan ada adegan panas"

Hani turun dari kasur, dia menyalakan proyektor yang ada diatas tempat tidur Rasya dan memutar filmnya. Rasya menarik laci dibawah kasur dan mengeluarkan camilan dari sana. Velin menerima camilannya, dia lalu mencari posisi nyaman dan mulai menonton film yang diputar Hani.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang