{16} MASUK SEL

3.9K 985 3
                                    

"GARUDA JAYA...."

PROK PROK PROK PROK PROK

"Wooooaahhhh ganteng bangettt" teriak Velin kegirangan di bangku stadion.

Di sebelahnya ada Hani yang sibuk memotret para pemain sepakbola. Dia harus menangkap momen tampan para pemain agar fotonya bisa dia jual nanti dan dia mendapat pundi-pundi uang.

"CF JAYA...."

PROK PROK PROK PROK PROK

Velin mencengkram erat bungkus popcorn di tangannya yang sudah habis saat melihat pemain yang memakai baju berwarna merah dari club Garuda maju kedepan.

"Ayooo ayoooo" teriak Velin.

Namun..... Pemain itu tiba-tiba saja di hadang oleh tim lawan dan terjungkal kedepan mencium rumput lapangan

Ppriiiitttttttttt

"Babak pertama selesai"

"Loh kok ga pelanggaran?!" Ucap Velin dengan wajah kebingungan sembari menarik-narik lengan Hani.

"Awas Vel gue lagi moto pemain yang jalan ke bangku, jangan gerak-gerak! Wuuhhh berlinang keringat makin hot abang-abang kita ini" gumam Hani.

"Loh ga bisa dong! Masa ga jadi pelanggaran!" Ucap para penonton.

"WOI PELANGGARAN WOIIII"

"WUUUUUUUU"

Velin menatap sekeliling yang tiba-tiba menjadi ricuh, apalagi para pendukung yang saling mengatai satu sama lain. Melihat situasi yang sudah tidak kondusif bahkan sampai ada beberapa yang memanjat dan berlari kedepan membuat polisi yang berjaga turun tangan.

"Wah Vel mau baku hantam ini, ayo keluar" ajak Hani.

Velin menganggukkan kepalanya, dia berbalik dan mulai mencoba keluar dari beberapa orang yang malah maju kearahnya dan melompat turun ke lapangan.

Dor dor dor

Gas air mata sudah di luncurkan agar para suporter membubarkan diri namun mereka masih mengotot maju kedepan dan memukul wasit yang tidak memberikan kartu merah.

"DIEM KALIAN! KELUAR SATU-SATU!!" teriak polisi yang membawa senjata Laras panjang.

Velin hendak keluar bersama Hani tapi tubunya malah di seret oleh salah satu polisi dan menarik Velin menuju mobil polisi.

"Masuk!"

Velin mendelik, Hani juga terlihat masuk kedalam mobil polisi yang sudah ramai oleh para suporter.

"Loh pak saya ga ngapa-ngapain loh" ucap Hani.

"Iya pak kita ga ngapa-ngapain kok malah di bawa kesini?"

"Diem kalian! Ngomongnya di kantor nanti!" Bentak polisi yang kini menatap tajam Velin dan Hani.

Hani akhirnya menarik Velin agar duduk di bangku dan mobil berjalan, dia berdecak beberapa kali padahal dia tidak ikut dalam kerusuhan.

"Udah lah biasa kejadian kaya gini, kita buat kambing hitamnya" ucap salah satu orang yang duduk di depan Velin dan Hani.

Velin hanya menatap orang itu sekilas lalu menunduk, bagaimana sekarang? Setelah sampai di kantor polisi mereka di giring masuk dan di dudukan di dalam sel menunggu nama mereka dipanggil.

"Vel telfon ayang Lo Vel" bisik Hani pada Velin.

"Tapi nanti kalo dia marah gimana?" Tanya Velin.

"Dibanding kita di bentak-bentak mulu, udah cepet telfon lagian mana mungkin dia percaya Lo ikut kerusuhan kaya tadi" bisik Hani.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang