Lagi-lagi Loydi dibuat kebingungan dengan tingkah dua sahabatnya yang semakin hari semakin aneh.
"Kalian berdua kenapa?"
Audy menatap Loydi kemudian dia menggeleng dan kembali memakan baksonya. Loydi kini melirik Alvis yang tengah mengepang dua rambut Audy.
"Kalian ga sembunyiin sesuatu dari gue kan?" Tanya Loydi.
Audy menggeleng, dia berdehem pelan dan kembali memakan baksonya. Aneh sekali, lihat pipi Audy yang merah sekarang apa dia memakai make-up ibunya? Dan juga gelagat Audy yang mencurigakan sejak mereka berdua bertemu di depan rumah.
"Lo ganti parfum Dy?" Tanya Alvis yang mencium bau parfum yang tidak seperti biasanya dari Audy.
"Iya gimana enak ga baunya?" Tanya Audy. Audy melirik Alvis yang mengangguk lalu dia segera mengalihkan pandangannya dengan pipi bersemu merah.
Loydi semakin penasaran, tidak seperti biasanya Audy bertingkah malu-malu seperti ini. Biasanya dia kan tidak tau malu, namun sekarang? Alvis menatap Loydi yang memakan bakso dengan tatapan meneliti kearah Audy.
"Alvis"
Suara seorang gadis membuat ketiganya menoleh, lalu datang gadis cantik mendekat pada Alvis. Audy menatap gadis yang dia lihat beberapa kali keluar dari kelas Alvis. Dia salah satu teman kelas Alvis.
"Aku udah ngirim sebagian isi makalahnya lewat chat, kok belum dibuka?" Tanya gadis itu.
Alvis mengeluarkan ponselnya, dia lalu melihat memang ada beberapa chat yang masuk. Alvis lalu melihat ada profil gadis yang berdiri di depannya itu dan membuka pesannya.
"Nanti gue kerjain sisahnya sampe selese" ucap Alvis yang membuka makalahnya.
"Oke, jangan lupa save juga ya nomor aku"
Audy menatap Alvis yang tidak bereaksi apapun, kemudian gadis tadi pergi begitu saja. Alvis meletakan ponselnya keatas meja masih dengan layar yang menyala menunjukan wallpaper ponselnya.
Audy menunduk menatap layar ponsel Alvis, sedetik kemudian dia mendelik dan segera menutupi layarnya dari pandangan Loydi. Loydi menaikan sebelah alisnya, untuk apa ditutupi? Dia bahkan sudah mengetahuinya sejak ponsel itu baru saja dibeli oleh Alvis.
"Gue ke kelas dulu" ucap Loydi yang berdiri dan berjalan menuju kelas. Sepertinya dia hanya akan menjadi obat nyamuk diantara dua insan itu jika dia tetap berada disana.
"Kenapa foto cemong gue jadi wallpaper hp Lo hah!"
Alvis hanya diam meminum es tehnya mendengar ucapan Audy. Dia menatap Audy yang tengah mengotak-atik ponselnya. Kemudian dia melihat Audy melotot dan langsung menatap tajam dirinya.
"K-kenapa cuma ada foto gue di galeri Lo?" Tanya Audy dengan terbata, sungguh dia tidak pernah mengira kalau foto-fotonya bahkan dari foto cantik sampai jelek ada di ponsel Alvis.
"Lo kan sering minta buat gue fotoin lo" jawab Alvis.
"Kenapa ga dihapus! Jelek banget ini ya ampun Alvis malu gueenyaaaa" desis Audy.
"Gapapa, sayang kalo dihapus"
Audy mendelik, dia lalu melempar ponsel Alvis keatas meja dan berbalik badan. Audy menarik semangkuk baksonya lalu kembali memakan bakso.
Di kamar Alvis Rasya yang tengah berbenah menemukan setumpuk kertas. Rasya mengambilnya dan melihat kartu ucapan yang selalu Alvis kirim untuk Audy saat gadis itu berulangtahun. Terlihat kertas itu berisi tulisan tangan Alvis yang gagal dan banyak terdapat coretan.
"Anak gue bener-bener udah gede ya" ucap Rasya melihat kartu ucapan terakhir saat Audy ulang tahun.
Padahal dia yang mengajarkan Alvis untuk membuat kartu ucapan pada teman-temannya yang berulang tahun. Tapi pria itu hanya mengirimnya untuk Audy.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²
FantasySelamat datang di season 2 Trio Kwek-kwekk<3 Kisah tiga gadis penjelajah novel (Rasya,Hani,Velin) ditambah satu cogannya Velin si Candra. Jangan lupa tambahin ke perpustakaan dan daftar baca kalian ya ☺️ Jangan lupa follow akun qia terimakasih <3 S...