{12} MAIN-MAIN SAMA RASYA 🦆

4.5K 1.1K 56
                                    

Rasya terlihat siap dengan seragam sekolah dasar walaupun umurnya belum genap 7 tahun. Dia baru saja turun dari mobil dan berdiri menatap sekolah elit di depan.

"Woahh sekolahnya bagus! Besok Velin sekolah disini ya ayah"

Velin yang baru saja turun dari mobil berdecak kagum melihat bangunan sekolah besar di depan. Hani juga nampak turun dari mobil kemudian di susul oleh Candra.

"Iya tapi nunggu Velin besar dulu baru bisa sekolah disini" kata Fernando dan Velin menganggukan kepalanya.

Hani menatap sekitar yang ramai karena memang sekarang tahun ajaran baru telah di mulai. Banyak sekali mobil-mobil mewah yang terparkir dan emak-emak yang memakai baju brendet berjalan bersama sang anak.

"Velin, Hani sama Candra nunggu disini dulu sama Xion ya nanti ayah kesini lagi, ayah mau daftarin kakak Rasya dulu"

Velin menganggukan kepalanya, Fernando lalu menurunkan Velin dan dia menatap pria tampan yang sekarang berdiri di depannya.

"Jagain anak-anak" perintah Fernando dan pria tampan yang bernama Xion itu mengangguk paham.

"Jangan main jauh-jauh ya ayah cuma sebentar ko ga lama" ucap Fernando lagi sembari mengusap kepala Velin dan Hani.

"Siap enambilan!" Seru Hani.

Fernando mengangguk, dia beralih mengandeng Rasya yang sedari tadi menatap mereka. Keduanya berjalan mengikuti arahan dari beberapa orang berseragam di depan.

"Ayo kita ke taman disana sambil main sambil nunggu ayah" ajak Xion yang sudah mengangkat Velin.

"Letgoo!!" Seru Hani dengan semangat membara, dia akan mencari bibit-bibit cogan lagi kawan.

Beralih ke Fernando yang kini duduk di depan ruang registrasi peserta didik baru bersama Rasya di pangkuannya. Terlihat tempat seperti aula besar itu ramai sekali dengan suara anak-anak bahkan ada yang menangis. Hanya Rasya yang terlihat sangat tenang duduk di pangkuan sang ayah.

"Ya ampun pak anaknya anteng banget ya" ucap seorang emak-emak yang duduk di sebelah Fernando.

Fernando tersenyum lalu mengangguk, dia menunduk menatap Rasya yang tengah menatap datar sekitarnya. Anaknya ini sangat pendiam tapi sekali bergerak dia sendiri tidak bisa menanganinya sama seperti mendiang istrinya.

Rasya adalah sosok kakak yang baik, dia bisa mengasuh ketiga adiknya dan jarang sekali bertengkar seperti anak-anak lainnya. Dia juga pintar, di usianya yang baru menginjak 3 tahun Rasya sudah bisa membaca, menulis dan berhitung. Bahkan dia bertanya pada ayahnya apakah ayahnya ini penganut teori bumi bulat atau bumi datar.

"Rasya Trolius Racen" panggil seorang guru dan Rasya segera meloncat turun.

"Biar Rasya aja ayah duduk disini" ucap Rasya yang kini merebut dokumen di tangan ayahnya.

Fernando mengangguk, dia lalu tersenyum pada Rasya yang sudah berjalan meninggalkannya. Para emak-emak yang melihat kejadian itu menatap Rasya dengan wajah kagum, dia berani mengantarkan berkas untuk mendaftar seorang diri.

*Ceklek*

Rasya masuk ke ruangan yang ditunjuk oleh pemandunya. Dia lalu berjalan masuk dan seorang wanita tersenyum kearahnya.

"Rasya?" Tanyanya.

"Iya" jawab Rasya lalu segera menghampiri wanita tadi dan duduk di depannya, dia menyerahkan berkasnya kepada wanita itu.

"Terimakasih, ayah atau ibu kamu mana?" Tanya wanita yang kini mengecek dokumen yang diberikan Rasya.

"Di depan" jawab Rasya sembari menatap sekeliling, ada juga beberapa emak-emak dan anak yang ikut masuk ke ruangan ini.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang