Ketika sebuah mobil mewah berlambang militer masuk kedalam area universitas semua orang langsung menatap kearah mobil itu.
Tak lama turun seorang pria dengan seragam militer lengkap dan segera membuka pintu kedua mobilnya. Velin yang tengah mengigit sandwich keluar dari mobil. Sebelah tangannya di cekal oleh Felix membuat Velin menoleh kebelakang.
Felix mengangkat tangannya, dia lalu melepaskan ikatan rambut Velin. Velin menyerngit bingung, kenapa?
"Rambutnya gausah diiket" ucap Felix.
"Loh kenapa?" Tanya Velin yang mengunyah sandwich nya.
"Cantik" ucap Felix.
*Wooooshhhh*
Rambut Velin berterbangan menutupi wajah Velin karena hembusan angin yang terlalu kuat. Velin lalu menghela nafas dan menatap Felix dengan tatapan tajam.
"Kaya gini cantik? Mirip hantu kaya gini cantik? Hah!" Tanya Velin.
Ajudan Felix menahan tawanya di depan, komandannya itu...tinggal bilang saja dia tidak ingin Velin dilihat banyak pria karena leher mulus Velin yang menggoda.
Velin berbalik, dia berdecak dan berjalan kesal menuju ke gedung fakultasnya. Felix menghela nafas pelan, dia lalu menutup pintu dan menyuruh ajudannya untuk kembali mengendarai mobil menuju kantor. Felix menunduk menatap ikat rambut Velin yang ada ditangannya, dia lalu memakainya di pergelangan tangan dan segera mengambil beberapa dokumen di jok belakang.
Di perempatan jalan tubuh Velin terhuyung ke samping karena dia menabrak seseorang.
"Ck, jalannya liat-liat dong!" Bentak Velin.
Velin mendongak lalu bibirnya terkunci rapat melihat siapa yang berdiri di depannya. Bian menaikan sebelah alisnya melihat Velin yang menyerupai hantu dengan rambut acak-acakan yang cukup panjang.
"Em...anu maaf ya Velin gatau kalo kamu Bian hehe ya ga liat-liat emang Velin" ucap Velin.
Bian menghela nafas, dia lalu menyingkirkan rambut Velin ke belakang telinga dan menunduk menatap Velin. Velin bergerak mundur sembari mengunyah sarapan paginya.
"Lo mirip kelinci lagi ngunyah sayuran" ucap Bian yang mengambil mayones di pipi Velin.
Bian lalu berbalik dan pergi begitu saja meninggalkan Velin yang melongo mendengar ucapan Bian.
"Wahh kayaknya Bian salah sarapan tadi" gumam Velin.
"Velin, Lo liat Hani?"
Velin berbalik melihat Roy yang mendekat dan Velin menggeleng. Roy menghela nafas dia lalu menatap Velin yang masih mengunyah sandwich yang tidak habis-habis dia makan.
"Kenapa Roy lari-lari kaya gitu?" Tanya Velin.
"Hani tiba-tiba minta putus semalem, gue kira dia kenapa-kenapa. Kalo Lo ketemu bilang ya buka blokiran chatnya gue mau ngomong" ucap Roy.
Velin mengangguk, Roy lalu kembali berlari menjauh. Jadwal pria itu sangat sibuk sekarang, Velin tau karena Roy memasuki semester akhir. Velin berbalik namun Velin kembali di buat terkejut dengan munculnya sosok pria dengan kacamata yang berdiri di depan Velin.
"Huaaaa Velin kira hantu!! Astagaaa mantannya Rasya sekaligus dosennya Velin ada apa ya hehe perasaan Velin udah ngumpulin tugas" ucap Velin pada pria di depannya.
"Minta nomor Rasya"
Velin mengerjapkan kedua matanya lalu dia mengangguk, Velin segera mengeluarkan ponselnya dan memberikannya pada dosennya itu.
"Makasih"
Velin menatap kepergian pria yang merupakan mantan Rasya sekaligus dosennya. Velin menghela nafas, apa jangan-jangan Glen masih menyimpan rasa dengan Rasya?! Wahhh..... Velin harus segera menemui Hani.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²
FantasiaSelamat datang di season 2 Trio Kwek-kwekk<3 Kisah tiga gadis penjelajah novel (Rasya,Hani,Velin) ditambah satu cogannya Velin si Candra. Jangan lupa tambahin ke perpustakaan dan daftar baca kalian ya ☺️ Jangan lupa follow akun qia terimakasih <3 S...