{15} HEMMM....

3.6K 958 40
                                    

Velin menatap Erick yang berdiri di ambang pintu. Velin terlihat memakai jaket dan membawa koper serta tasnya.

"Mau kemana?"

"K-ke rumah Rasya, Rasya bilang Velin boleh tidur disana mulai sekarang" jawab Velin yang memeluk boneka kelinci dengan sangat erat.

Erick menatap Velin agak lama sebelum dia berjalan kearah Velin dan mengambil alih koper yang Velin pegang.

"W-wah Erick mau bantu bawain kop-"

"Kata siapa?"

Velin kembali mengatupkan bibirnya saat kopernya diangkat keatas kasur dan Erick mulai membuka kopernya.

"Loh kok dibuka lagi?"

Erick meletakan kembali baju Velin kedalam koper, dia lalu berbalik dan mendekati Velin yang berdiri tak jauh darinya. Saat Erick mendekat Velin menelan ludahnya sendiri. Selama sehari dia tinggal bersama Erick dia mengalami mimpi buruk, masa iya dia harus tinggal dengan orang yang sudah membunuhnya sebanyak 3 kali.

"K-kita kan ga punya hubungan apa-apa, kalo pak RT dateng terus kita ditangkep gimana?! K-kan tamu 24 jam harap lap-lap...laporr" cicit velin di akhirnya kalimatnya. Dia memejamkan mata dan berdoa apa saja di dalam hati.

"Tinggal bunuh aja apa susahnya" gumam Erick.

"Hmm? Erick bilang apa tadi?" Velin kini mendongak setelah mendengar sesuatu dari mulut pria itu namun dia kembali menunduk karena jarak mereka sangat dekat.

"Gausah pergi, disini aja"

"T-tapikan!"

Erick menaikan sebelah alisnya saat nada bicara Velin meninggi. Dia menatap Velin yang kembali menunduk ketakutan.

"V-velin sama k-kamu kan ga ada hubungan apa-apa nanti kita disangka remaja mesum mirip Hani gimana? A-apalagi kan kita cuma berdua di rumah nanti apa kata tetangga?" Tanya Velin.

"Velin juga ga enak sama kamu, Velin kan makannya banyak pupnya juga banyak, mandi juga lama terus suka main hp sama nonton televisi nanti tagihan air, sama listrik naik gimana? Velin liat kamu juga ga kerja kan. Velin juga ga punya uang, kalo sama Rasya kan gapapa dia kan sahabatnya Velin dari dulu" jelas Velin lagi.

"Ga ada yang nyusahin"

Velin hendak kembali bersuara namun dia malah sudah di peluk oleh Erick. Erick mengusap kepalanya dan pria itu tiba-tiba saja membisikan sesuatu yang membuat Velin hampir mati ketakutan.

"Kalo Lo pergi, gue bakal bawa Lo balik kesini dengan cara apapun dalam keadaan apapun" bisik Erick tepat di sebelah telinga Velin.

"Lo udah tau siapa gue kan?"

Velin mengangguk, Erick lalu kembali memeluknya dan seketika itu juga boneka kelinci di tangan Velin terjatuh keatas lantai. Bagaimana sekarang!!!

.............

Di rumah Rasya, ibu, ayah dan kakak Rasya menatap gadis itu dengan wajah kebingungan. Rasya tengah memakan makan malamnya masih dengan seragam SMA yang melekat di tubuh gadis itu.

"Rasya kamu kesini udah ngomong sama suami kamu?" Tanya sang ibu yang kini tersenyum manis pada Rasya.

"Rasya kabur dari rumah" jawab Rasya.

Seketika ibu dan ayah Rasya melotot mendengar ucapan anak bungsu mereka. Ibu Rasya langsung mendekat pada Rasya dengan wajah khawatir.

"Kamu ada masalah sama suami kamu Rasya?"

Rasya mengangguk mendengar pertanyaan sang ibu, dia menelan makanannya lalu menatap ibunya. Wanita ini sangat baik pada Rasya, pernikahannya dengan Isaak memang diatur oleh ibu dan ayahnya namun ibunya tidak pernah memaksa Rasya untuk menikah dengan Isaak begitu pula dengan sang ayah. Tapi ....

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang