{19} GA SIA-SIA POT BUNGANYA JAVI

2.5K 640 27
                                    

Cia nampak duduk dengan perasaan was-was setelah Nicolas pingsan setelah kejatuhan pot. Lagi pula siapa yang meletakan pot diatas gedung mall? Dia kan jadi gagal membeli tas baru lagi.

"Nicolas kamu udah bangun? G-gimana keadaan kamu? Masih sakit kepalanya? Aku panggilin dokter ya" ucap Cia setelah melihat Nicolas membuka matanya. Cia langsung bergegas menjadi suster dan dokter yang ada di luar.

Ngiingggggggggg

Kepala Nicolas kembali berdenging, dia meringis merasakan sakit di kepalanya di susul banyaknya ingatan yang kembali mengalir.

"Ini buat kamu satu Nicolas"

"Tapi ini kan hadiah kamu Velin"

"Gapapa Velin mau bagi satu sama kamu"

Nicolas menyerngit melihat wajah gadis kecil yang tersenyum padanya. Dia....

"Aduh kak iya maaf engga lagi-lagi deh loncat dari lantai dua"

Nicolas langsung tersadar, dia menoleh ke samping melihat gadis yang wajahnya sangat tidak asing tengah berdiri dengan wajah merah memukul pria diatas ranjang dengan membabi buta.

"KAMU BIKIN VELIN KHAWATIR AJA! DASAR ANAK NAKAL! VELIN KIRA KAMU PATAH TULANG SAMPE MASUK UGD. KATANYA TERBARING LEMAH TAK BERDAYA DIATAS KASUR VELIN KIRA KAMU MAU MATI" teriak Velin.

"Iya iya, kan cuma prank biar kakak kesini kalo engga mungkin mampir dulu beli es cendol di depan pasar belum beli jajan Sempol dan kawan-kawan" jawab Javier.

Velin menghentikan pukulannya, dia menatap Javier dengan nafas memburu dan wajah yang sudah merah padam. Dia sangat marah sekarang, tiba-tiba saja setelah dia baru menginjakkan kaki di rumah ada yang menelfon. Telfon tersebut dari pihak rumah sakit yang mengatakan kalau Javier adiknya tengah terbaring diatas kasur tak berdaya karena terjatuh dari lantai dua. Bagaimana dia tidak merasa sangat kesal sekarang.

Velin mendongak mengusap air matanya sendiri, sialan dia sudah sangat ketakutan dia bahkan berlari mengalahkan pesepeda di jalan tadi. Javier menghela nafas, dia kemudian memeluk Velin yang berdiri di depannya.

"Maaf ya kak, bukan maksud mau bohong cuman Javi emang jatuh dari lantai dua ga sengaja kesandung tali sepatu sendiri pas lagi jalan di pinggir balkon. Salahin aja yang nelfon sampe bilang tak berdaya-takberdaya kaya gitu, yakali calon raja iblis cuma jatuh dari lantai dua sampe tak berdaya" cerocos Javier.

Velin mengangguk, dia menunduk menatap Javier yang sekarang tersenyum kearahnya.

"Kamu gapapa kan? Beneran gapapa? Ada yang sakit? Mana bilang" tanya Velin.

"Gapapa, cuma lecet di siku tapi ga sakit sama sekali" jawab Javier membuat Velin menghela nafas lega.

"Yaudah ayo ke ruangan mamah" ajak Javier. Velin mengangguk, dia membantu Javier berdiri dan mereka berdua keluar dari sana namun mereka berpapasan dengan Cia yang datang bersama dokter.

Velin melirik Cia sejenak sebelum dia mengalihkan tatapannya kearah lain namun sialnya dia malah sekarang menatap Nicolas. Ah jadi alasan Cia disini karena pria itu. Velin bisa melihat ada perban yang terpasang di kening Nicolas.

Tap
Tap
Tap
Tap

Velin terkejut saat seseorang berlari kearahnya lalu tiba-tiba memegang kedua bahunya.

"Lo gapapa Vel? Kenapa malah berdiri kaya gini?!"

Velin menatap kedepan, dia terkejut melihat wajah Hani yang nampak sangat khawatir sekarang.

"Ada yang sakit? Mana bilang ke gue sekarang" tanya Hani lagi yang mulai memutari Velin.

"V-velin ga kenapa-kenapa ko" jawab Velin.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang