Hani dan Velin yang baru saja selesai mandi tengah menatap Elina. Entah kenapa tiba-tiba saja gadis itu masuk kedalam kamar dan memberikan kue yang katanya dia buat sendiri bersama Nyonya Rosaline.
"Kalo gitu aku keluar ya, jangan lupa kuenya dimakan" ucap Elina sebelum menutup pintu kamar.
Hani dan Velin saling bertatapan, dan suara bunyi perut keroncongan terdengar dari perut Hani.
*Kruyyukkk*
"Anjir perut gue langsung menyambut meriah kue bolu ini ya" ucap Hani yang sudah mengangkat sepiring penuh bolu dan mencicipinya.
"Vel gamau Lo Vel? Enak ini loh" tawar Hani pada Velin.
"Velin udah kenyang tadi kan makan banyak ayam goreng, buat Hani aja kayaknya Hani lebih membutuhkan" jawab Velin.
Hani menganggukan kepalanya, dia lalu memangku kue bolunya dan memakannya dengan lahap. Velin sendiri sedang mengoleskan krim ke wajahnya sendiri.
"Tapi Rasya ko belum pulang juga ya Hani? Velin takut Rasya kenapa-kenapa" ucap Velin.
"Lah Lo lupa? setan aja kemaren sama dia diajak adu panco"
Velin menoleh menatap Hani, benar juga tapi belum sempat dia berucap pintu kamarnya terbuka dan menampilkan wajah Rasya.
"Lah panjang umur, Lo lagi di gibahin sama kita berdua loh Ras" kata Hani pada Rasya.
Rasya menatap bolu yang dimakan Hani sebelum dia berjalan menuju kamar mandi.
"Rasya gapapa kan?" Tanya Velin yang masih khawatir.
"Gapapa, gue mau mandi dulu jangan kemana-mana ada hal penting yang mau gue bahas sama kalian" ucap Rasya sebelum masuk ke kamar mandi.
Velin dan Hani saling berpandangan sebelum Hani kembali memakan bolunya dan Velin mengusap krim di pipinya.
.
.
.Brian yang berjalan-jalan di lorong berpapasan dengan Elina yang baru saja keluar dari kamar yang bukan merupakan kamar yang gadis dipakai olehnya untuk tidur.
"Lo ngapain kesana El?" Tanya Brian.
Elina yang menatap Brian nampak terkejut, dia kemudian tersenyum dan menggeleng.
"Aku habis bantuin nyonya Rosalina bersihin kamar itu" jawab Elina.
"Emang boleh? Bukannya kita ga boleh masuk kamar lain seenaknya ya?"
"Boleh ko nyonya Rosalina sendiri yang ngebolehin"
Brian mengangguk dan Elina berjalan melewatinya begitu saja. Sejenak Brian menyerngit bingung mencium bau yang aneh pada Elina, lebih tepatnya bau parfum laki-laki.
"Aneh ya remaja cewe jaman sekarang" gumam Brian yang mengira kalau Elina memakai parfum untuk laki-laki.
Brian lalu berpapasan dengan Caterina, gadis itu menyapa Brian dan Brian tersenyum sekilas sebelum kembali berjalan menuju lantai satu.
Brian yang sedang menuruni tangga melihat Candra yang berdiri di depan Butler, dia mendekat pada mereka dan nampaknya keduanya tengah membicarakan sesuatu.
"Apa yang kamu bawa menganggu kami" kata Butler pada Candra.
"Berarti kalian memiliki niat jahat" jawab Candra tanpa mengalihkan tatapannya pada Butler.
"Can"
Candra segera menoleh ke belakang, dia lalu melihat Brian yang berjalan kearahnya. Butler langsung merubah ekspresinya saat dia menatap Brian.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²
FantasíaSelamat datang di season 2 Trio Kwek-kwekk<3 Kisah tiga gadis penjelajah novel (Rasya,Hani,Velin) ditambah satu cogannya Velin si Candra. Jangan lupa tambahin ke perpustakaan dan daftar baca kalian ya ☺️ Jangan lupa follow akun qia terimakasih <3 S...