{16} PENGIN JADI AYAH KATANYA

4.2K 956 31
                                    

Ivan menatap Hani yang berbaring di atas ranjang dan tengah menonton drama di televisi. Dia mendekat lalu duduk di sebelah Hani.

"Hubungan Lo sama Roy udah sampe mana?" Tanya Ivan.

"Ga sampe Monas, Lo sendiri gimana?" Tanya Hani yang melirik Ivan sejenak.

"Berhenti main-main ayo" ajak Ivan.

"Maksudnya?"

Hani kini bersila diatas kasur dan menatap Ivan yang tengah membuka kaos sedang berbaring di sebelahnya. Itu kebiasaan Ivan saat akan tidur, juga suatu keberuntungan untuk Hani karena bisa menikmati roti sobek Ivan setiap malam.

"Gue mau serius sama Lo" ucap Ivan.

Hani berdecak, dia lalu mengupil dan kembali berbaring diatas kasur. Ivan yang mendengar decakan Hani segera menarik Hani kearahnya lalu meletakan kepala Hani diatas dada.

"Lo keramas lagi hari ini?" Tanya Ivan yang sedang mencium rambut Hani.

"Yoi biar wangi, gue kan udah punya suami masa iya ga rajin keramas bisa ilang eksistensi gue" jawab Hani yang masih fokus menatap drama di televisi.

"Han, ayo serius, gue bakal putusin Lala dan Lo putusin Roy"

Hani menaikan sebelah alisnya mendengar ucapan Ivan, tumben sekali. Dia mengigit camilan lalu berbalik dan menatap Ivan dengan wajah kebingungan.

"Kemaren Lo bilang Lo suka sama Lalapoh itu sekarang wathepen kenapa Lo berubah pikiran dengan omongan Lo sendiri?" Tanya Hani.

"Gue sadar sekarang gue punya istri di rumah" ucap Ivan.

Hani bergidik ngeri, dia langsung terduduk dengan wajah horor. Apa Ivan tertempel setan di tengah jalan saat pulang? Atau jangan-jangan....

"Lo kayaknya habis mabok lem yah?" Tanya Hani.

"Ck, gausah sembarangan kalo ngomong"

Ivan kembali menarik Hani menuju dekapannya. Membuat Hani berdecak keras, dia menabrak dada bidang pria itu dan bisa merasakan errr tonjolan otot-otot Ivan.

"Han gue pengin jadi ayah"

Hani kembali mendelik, dia lalu kembali duduk dan memukul kepala Ivan dengan bantal yang ada di sekitar mereka.

"Bilang aja lo mau enak-enak ga pake kondom kan! Pake acara serius segala"

Ivan menyingkirkan bantal yang menempel di wajahnya, dia menatap Hani dengan wajah datar. Hani menelan ludahnya sendiri melihat tatapan Ivan, sepertinya Ivan sedang tidak bercanda kali ini.

"Gue serius" kaya Ivan tanpa melepaskan tatapannya pada Hani.

"O-oke kalo Lo serius coba buktiin, putusin Lalapoh dulu" tantang Hani.

Tanpa basa-basi Ivan mengambil ponselnya diatas meja dan menelfon Lala. Hani benar-benar tak habis pikir dengan kelakuan Ivan hari ini. Dia mendekat dan Ivan menariknya kembali ke dalam dekapan pria itu.

"Halo sayang? Kenapa kamu telfon malem-malem begini? Ada apa?"

Hani memutar bola matanya malas mendengar suara manja Lala. Dia mencibir pelan sembari terus memasukan camilan kedalam mulutnya.

"Gue mau kita putus" ucap Ivan.

Hani menoleh, dia mengunyah camilannya dengan wajah agak syok mendapati Ivan benar-benar memutuskan Lala secepat ini.

"Putus? Sayang kamu kenapa kok tiba-tiba minta putus? Aku salah sama kamu?"

"Udah denger kan?" ucap Ivan lalu dia mematikan ponselnya.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang