"Bu, tambah rangka ayam dan jeroan."
Aku mendengar Juli berteriak kepada seorang wanita paruh baya dan wanita itu menjawab, "Oke."
Baru saat itulah aku tahu ternyata Dean si bajingan ini membawa Cindy dan aku makan ke sini untuk membantu bisnis selingkuhannya.
Seketika, aku langsung merasa jijik kepada Dean. Candra memiliki selingkuhan dan dia tahu untuk memintanya tinggal di kota lain. Namun Dean malah sebaliknya, dia membawa tunangannya ke restoran yang dikelola oleh selingkuhannya. Dia benar-benar menjadikan Cindy seorang idiot.
Aku menunjuk Juli dan berkata pada Cindy, "Sepertinya gadis itu sangat akrab dengan Dean."
Niat awalku adalah untuk menarik perhatian Cindy, tapi tidak terpikir olehku Cindy hanya meliriknya dan berkata, "Oh, itu asisten baru di perusahaan Dean. Aku pernah melihatnya sebelumnya, dia cukup cakap."
Aku, "..."
"Cindy, Dean sangat baik kepada asisten itu. Traktir saja ke toko yang dibuka oleh keluarga asisten itu. Dean benar-benar membantunya menghasilkan uang."
Dengan enggan aku mengingatkan Cindy, aku berharap Cindy bisa berpikir sedikit lebih banyak.
Namun Cindy hanya tersenyum tidak setuju, "Dia adalah karyawan Dean, sudah seharusnya seorang bos menyemangati karyawannya!"
Yah, aku benar-benar kehilangan kata-kata.
Dean berjalan kemari sambil membawa dua piring besar barbekyu, Cindy memintaku makan sambil tersenyum. Bagaimana mungkin aku bisa memiliki selera makan? Aku makan sambil memikirkan cara bagaimana membuat Cindy memperhatikan bahwa Dean dan Juli itu memiliki hubungan yang tidak biasa. Jadi, makanan yang aku makan terasa hambar. Setelah makan untuk waktu yang lama, aku bahkan tidak tahu seperti apa rasa barbekyu itu.
Juli membawa sepiring barbekyu sendiri, lalu dia berkata dengan sangat sopan, "Ini adalah hadiah dari toko kami, selamat makan."
Saat Juli berbicara, matanya memandang dan berhenti saat dia melihat wajah Cindy. Jeda itu sepertinya memiliki arti lain, sementara aku dengan cepat menundukkan kepalaku, Juli mengenalku, aku tidak bisa membiarkannya melihatku.
Untungnya, saat ini sudah senja. Meskipun ada lampu di sekitarnya, itu tidak cukup untuk melihat wajah seseorang dengan jelas.
Aku menundukkan kepalaku lagi. Juli berbalik dan berjalan pergi tanpa henti.
Aku percaya bahwa Juli tahu tentang keberadaan Cindy, jadi gadis ini bukanlah jalang biasa.
"Aroma di tubuh gadis tadi sepertinya sangat mirip dengan aroma di mobil Dean," kataku sambil berpura-pura bersikap biasa saja.
Ekspresi Dean menegang, "Saat pagi, aku mengantarnya keluar untuk menyelesaikan pekerjaan, aroma di mobil karena tertempel dari tubuhnya."
Mataku memancarkan cibiran dingin, pikiran Dean ini masih berputar cepat.
"Cindy, kamu baru saja mengambil cuti tahunan. Kamu harus pergi dan membantu Dean. Dia sendirian sibuk sepanjang hari, jangan sampai dia kelelahan."
Saat aku membuka mulutku, Dean tidak menunggu Cindy menjawabnya, dia sudah berkata berulang kali, "Tidak, tidak. Cindy akhirnya bisa beristirahat selama beberapa hari, aku tidak ingin merepotkannya, biarkan dia istirahat di rumah dan menyehatkan tubuhnya saja."
Aku mendengus, Dean sudah mulai mengeluarkan sifat aslinya.
Saat aku hendak berbicara lagi untuk membongkar kebusukannya, Cindy tersenyum dan berkata, "Tubuhku tidak apa-apa, aku setiap hari pergi ke panti asuhan, benar-benar tidak punya waktu untuk pergi ke tokonya. Lagi pula, aku tidak tahu apa-apa tentang pekerjaannya. Aku pergi, mungkin akan merepotkannya. Jadi, aku lebih baik melakukan tugasku saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelembutan yang Asing
RomanceSuamiku berselingkuh, empat tahun kemudian aku baru mengetahui semua kebahagiaan ini hanyalah omong kosong belaka. Saat darurat, suamiku melindungi wanita itu dan anaknya. Sementara aku dijebloskan ke dalam penjara. Dua tahun kemudian, aku yang tida...