Aku tidak tahu seperti apa suasana hati Hendra saat ini. Meskipun tidak ada apa pun yang terjadi antara aku dan Tuan Muda Kelima, kata-kata Tuan Muda Kelima seakan telah menjatuhkan bom berat di hati Hendra. Dia berdiri di sana untuk waktu lama. Setelah itu, dia tidak pernah menghubungiku lagi.
Aku diseret oleh Tuan Muda Kelima sampai ke mobilnya. Dia mendorongku masuk ke mobilnya, sementara aku menolak untuk masuk. Aku meletakkan tanganku di mobil dan berkata, "Tuan Muda Kelima, aku harus menjelaskannya terlebih dulu. Pertama, aku bukan wanitamu dan tidak ada hubungan apa pun di antara kita. Kedua, aku tidak ingin membalas dendam lagi, jadi kata-kataku dulu sudah tidak terhitung lagi, aku berterima kasih atas apa yang kamu lakukan untukku sebelumnya, aku berterima kasih kepadamu dari lubuk hatiku yang terdalam. Aku juga akan mencari cara untuk membalas kebaikanmu, tapi aku berharap kerja sama kita bisa berakhir sampai di sini."
Saat Tuan Muda Kelima membawaku pergi dari hadapan Hendra, aku baru menyadari aku yang dulu sudah salah. Aku terbelenggu dalam kebencian dan mendekati seseorang yang seharusnya tidak aku dekati. Aku dan Tuan Muda Kelima sama sekali bukan dari dunia yang sama. Dia memiliki sifat pemarah, egois dan kaya raya, sedangkan aku hanyalah seorang wanita yang sangat biasa. Aku ingin kembali ke kehidupan normalku, jadi aku harus menjauh dari Tuan Muda Kelima.
Tuan Muda Kelima tiba-tiba mencibir, "Ckck, kamu benar-benar seorang wanita yang sangat licik. Sekarang kamu sudah memiliki pria lain dan ingin menjauh dariku. Bagaimana kalau aku bilang seumur hidup ini kamu jangan berharap bisa melarikan diri dariku?"
Tuan Muda Kelima tiba-tiba mendorongku dengan keras, dalam sekejap tubuhku langsung terjatuh ke dalam mobil dan sekarang aku baru melihat seorang wanita duduk di dalam mobil, dia menyaksikan aku terjatuh dengan wajah takut.
"Keluar!" Suara Tuan Muda Kelima melintas di kepalaku, wanita itu buru-buru keluar dari mobil dan melarikan diri dengan cepat.
Seperti inilah temperamen Tuan Muda Kelima. Saat dia bahagia, dia akan memanjakanmu dan menyayangimu. Saat dia marah, kamu harus menyingkir dan menjauh dari pandangannya.
Tuan Muda Kelima menutup pintu dengan keras, lalu berjalan ke depan untuk menyalakan mobil. Mobil sport putih yang memesona itu melaju di dalam kegelapan. Setelah sepuluh menit, dia berhenti di depan sebuah toko perhiasan multinasional. Tuan Muda Kelima membuka pintu mobil belakang, satu tangan besarnya terulur dan menarik tanganku.
Aku dibawa keluar dari mobil olehnya dengan bingung dan mengikutinya ke toko perhiasan.
Saat manajer lobi melihat Tuan Muda Kelima, dia seakan melihat leluhurnya sendiri. Wajah yang sepanjang wajah keledai itu tersenyum manis, dia bergegas untuk menyambut Tuan Muda Kelima, lalu mengangguk dan membungkuk kepada Tuan Muda Kelima, "Tuan Muda Kelima, Anda sudah datang."
Sepertinya, Tuan Muda Kelima membawa banyak wanita ke sini.
Tuan Muda Kelima menarik tanganku dan berkata, "Keluarkan perhiasan paling mahal di tokomu." "Baik, baik." Manajer lobi berpikir hari ini mungkin akan ada pendapatan luar biasa, jadi dia dengan cepat memerintahkan seseorang untuk mengambilnya.
Aku tidak tahu apa yang terjadi, "Tuan Muda Kelima, apa yang akan kamu lakukan?"
Tuan Muda Kelima hanya memegang tanganku dan tidak melepaskannya, "Kamu akan tahu sebentar lagi."
Nada suaranya terdengar rendah, meskipun wajahnya yang tampan sudah tidak begitu marah, ekspresi itu masih sulit untuk ditebak.
Dengan cepat, penjaga toko datang sambil memegang nampan, manajer lobi segera mengambilnya dan meletakkan tangannya di hadapan Tuan Muda Kelima, "Tuan Muda Kelima, duduk dan lihatlah."
Kemudian, Tuan Muda Kelima berjalan ke sofa yang berada tidak jauh dan duduk, saat ini dia sudah melepaskan tanganku.
Manajer lobi membawa perhiasan di tangannya ke hadapan Tuan Muda Kelima, "Tuan Muda Kelima, ini adalah perhiasan terbaik di toko kami."
![](https://img.wattpad.com/cover/316146215-288-k45442.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelembutan yang Asing
RomanceSuamiku berselingkuh, empat tahun kemudian aku baru mengetahui semua kebahagiaan ini hanyalah omong kosong belaka. Saat darurat, suamiku melindungi wanita itu dan anaknya. Sementara aku dijebloskan ke dalam penjara. Dua tahun kemudian, aku yang tida...