Candra menatapku, tatapan itu menunjukkan makna yang dalam.
Dia membungkuk dan menggendong gadis kecil yang duduk di tanah, "Ayah akan membawamu pergi membeli yang lain."
Julia menendang kakinya di pelukan Candra, "Tidak, Julia menginginkan yang ini!"
Anak ini juga adalah anak yang terlalu dimanjakan. Dapat dilihat betapa Candra mencintai putrinya ini. Melihatnya pergi sambil menggendong Julia, aku sama sekali tidak bersalah. Aku menolak permintaan seorang gadis kecil. Sepertinya aku yang sebagai orang dewasa tidak boleh menaruh keluhan di antara orang dewasa pada anak itu. Namun, apakah itu benar-benar salahku?
Gadis itu telah dimanjakan dan lentera ini adalah hadiah yang aku beli untuk Denis. Julia mendapatkan cinta dari Candra. Sementara apa yang dimiliki putra aku? Dia hanya memilikiku.
Aku membawa pulang lentera ikan kecil. Denis sangat menyukainya. Denis dengan bahagia berlari ke atas dan ke bawah sambil membawa lentera itu.
Pada malam festival lentera, aku membawa Denis ke jalan yang dihiasi lentera. Kali ini adalah pertama kalinya Denis melihat pemandangan yang begitu hidup dan meriah. Dia sangat bersemangat dan penasaran.
Di depannya ada seorang penjual yang mengenakan pakaian katun. Dia sangat tinggi. Dia mengenakan topeng monyet di wajahnya dan beberapa lentera kartun di tangannya. Ketika dia melihat Denis, dia bertanya, "Halo, apakah kamu ingin menebak teka-teki? Kalau kamu menebaknya dengan benar, aku akan memberimu lentera Raja Kera ini."
Mata Denis tiba-tiba berbinar, "Oke!"
Penjual mengangkat lentera dan membaca kata-kata di lentera, "Wajah bulat seperti apel. Rasanya asam, manis dan bergizi, dapat dimakan sebagai hidangan dan buah."
Denis memiringkan kepala kecilnya dan berpikir sejenak, "Tomat."
Penjual itu tersenyum dan mengusap kepala kecil Denis, "Wah, pintar sekali, aku akan memberimu lentera ini."
Dia menyerahkan lentera Raja Kera kepada Denis dan Denis berkata dengan gembira, "Terima kasih, paman."
Pada saat ini, terdengar seorang gadis kecil, "Bu, aku juga ingin menebak teka-teki!"
Telingaku membeku sesaat, seketika suasana hati yang baik pun menghilang. Tanpa perlu dipikirkan pun telah mengetahui suara gadis yang sombong dan mendominasi adalah putrinya Candra, Julia. Namun, tidak tahu apakah Candra datang bersamanya?
Aku ingin membawa Denis pergi, tapi Julia dan Stella sudah berjalan mendekat.
Julia memandang lentera Raja Kera di tangan Denis dan tatapan itu jelas menghina. Dia dengan bangga berkata kepada penjual itu, "Aku juga mau menebak teka-teki. Kalau tebakanku benar, kamu juga harus memberiku lentera!"
Penjual itu memandang Julia, lalu menatap Stella yang angkuh dan berpakaian mewah di belakang Julia. Dia mengangkat tangannya dan menyentuh kepala Julia, "Oke, tebaklah, kalau benar paman akan memberikan lentera itu padamu."
Tangan kecil Julia mengambil selusin lentera di tangan penjual dan menemukan sebuah lentera nanas, "Aku mau tebak ini."
Teka-teki di lentera nanas, "Kepala terlihat seperti domba, leher seperti angsa. Dia melakukan perjalanan ribuan mil di Gurun Gobi. Dia bisa menahan haus dan lapar."
Julia mengerutkan kening dan bertanya, "Apa itu Gurun Gobi?"
Penjual itu berkata dengan sabar, "Gurun Gobi adalah gurun."
Julia mengerutkan kening dan berpikir sejenak, "Burung unta." Dia bertepuk tangan kecilnya dan melompat, "Burung unta!"
Penjual itu tertegun sejenak dan tampaknya ada sedikit kekecewaan di matanya, tapi dia masih tersenyum, "Anak kecil, tebakanmu salah."
![](https://img.wattpad.com/cover/316146215-288-k45442.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelembutan yang Asing
RomanceSuamiku berselingkuh, empat tahun kemudian aku baru mengetahui semua kebahagiaan ini hanyalah omong kosong belaka. Saat darurat, suamiku melindungi wanita itu dan anaknya. Sementara aku dijebloskan ke dalam penjara. Dua tahun kemudian, aku yang tida...