Terkejut

678 18 0
                                    

* * *

   Keluar dari jalanan utama , motor yang dikendarai Hani berbelok dan memasuki kawasan pertokoan yang terletak di pusat kota.

   Hani menghentikan dan memarkirkan roda dua kesayangannya tepat didepan halaman sebuah ruko berlantai tiga, yang diatasnya membentang plang bertuliskan ' Apotik Sehat Farma ' , lengkap dengan susunan huruf lebih kecil yang membentuk sebuah kalimat keterangan dibawahnya .Selain nama , tertera pula jadwal hari dan jam praktek dari dua spesialis berbeda .

   Sebelum mengambil langkah, Hani lebih dulu menilik jam di pergelangan tangannya. Pukul 18 .40 . Masih ada dua puluh menit sebelum waktu pendaftaran di buka. Ia lega karena tak terlambat, lalu berjalan menuju pintu masuk ruko yang terbuat dari kaca transparan.

   '' Malam, Mbak Hani. '' Sapa perempuan setengah baya berhijab putih pada Hani .

   '' Malam juga, Mbak Arni. '' Balas Hani di iringi senyum tanpa menghentikan langkah kedua kakinya. Hani pun terus berjalan menuju tangga dan naik ke lantai atas.

   Hani tinggalkan lantai utama yang merupakan apotek. Sedangkan lantai dua dan tiga adalah tempat praktek dokter umum dan spesialis kandungan.

  Sampai diujung tangga lantai dua , Hani disambut pemandangan seperti biasa.

  Tiga baris kursi kapasitas empat orang telah terisi penuh. Terlihat beberapa diantaranya adalah laki-laki . Sedangkan para wanita yang mendominasi hampir semuanya berperut buncit.

  Hani menyapa, melemparkan senyum sekilas sambil berjalan melewati mereka .

  Langkah Hani berhenti ketika sampai di meja yang terletak di samping ruangan yang pintunya tertutup rapat.

  Setelah membuka jaket, menggantungnya di sandaran kursi dan meletakkan tas di atas meja yang berdiri papan bertuliskan ' PENDAFTARAN ', Hani pun duduk dan segera memulai pekerjaannya.

  Inilah salah satu rutinitas yang seminggu tiga kali Hani lakukan. Selain bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit swasta yang cukup terkemuka di kotanya , sejak enam bulan lalu, Hani juga bekerja di praktek dokter spesialis kandungan ini.

   Sebelumnya Hani juga pernah mencoba bekerja di sebuah klinik bersalin. Tapi karena selalu bentrok dengan jam kerja dirumah sakit tempatnya bekerja, tak sampai sebulan, Hani terpaksa berhenti.

  Oleh Nania, teman yang juga bekerja di rumah sakit yang sama, Hani di beritahukan adanya lowongan di sebuah tempat praktek spesialis kandungan.

  Hani yang memang sedang butuh tambahan penghasilan, tanpa ragu langsung melamar . Dan kebetulan saat itu klinik sedang membutuhkan perawat untuk membantu dokter selama melakukan praktek. Dan Hani pun langsung diterima bekerja .

   Hani senang bekerja ditempat ini. Selain karena ia tak perlu bekerja setiap hari. Salah satu alasan mengapa Hani betah bekerja di tempat ini adalah karena Nania bekerja ditempat ini juga .

   Mereka secara bergantian, mengatur jadwal kerja ditempat ini dengan menyesuaikan jam kerja mereka di rumah sakit.

   Begitulah kehidupan yang harus Hani jalani.

   Meski lelah, mau tak mau Hani harus bekerja ekstra demi memenuhi biaya hidupnya dan juga semua anggota keluarga yang juga menjadi tanggungnya.

  '' Nomor urut satu. '' Panggil Hani.

  " ya, saya." Wanita bertubuh kurus dengan perut yang sedikit menonjol maju .

   Hani menyapa ramah ,lalu meminta agar si wanita menimbang berat badannya terlebih dahulu . Setelah itu Hani mempersilahkan si wanita untuk duduk .Hani lanjut memeriksa tensi dan menanyakan beberapa hal umum yang selalu ia tanyakan di setiap kali kunjungan seraya mencatatnya di buku kunjungan pasien.

Tolong Ceraikan Aku, MasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang