Sah beristri dua

853 21 0
                                    

* * *

   Hani baru saja sampai dirumah.
Usai memarkirkan kendaraannya, Hani pun masuk ke dalam rumah melalui pintu samping .

   " Hani . "

   Hani yang sudah didepan pintu kamarnya , menoleh. Ia lihat sekilas sang ayah dan Lastri yang berdiri dibelakang. Hani acuh dan bermaksud untuk mengabaikan panggilan ayahnya.

  '' Hani . ''

   Hani menghela nafas dan berbalik. Ia tatap secara bergantian ayah dan ibu sambungnya.

   '' Hani, besok -. '' Belum sempat Harjono menyelesaikan ucapannya, Hani dengan cepat memotongnya.

   '' Kecuali Ayah ! Besok jangan ada yang datang !'' Tegas Hani.

Harjono dan Lastri tersentak.

    '' Tap-tapi nak - '' Lagi, omongannya dipotong Hani.

   '' Dengar ! Kalian tau jika pernikahan besok itu bukan atas kehendak ku, bukan ?

AKU TERPAKSA ! Paham ?!

Jadi besok setelah akad , ayah langsung pulang dan anggap saja tidak terjadi apa - apa . ''

   '' Tap- tapi nak. ''

   Lastri memegang pundak Hardjono, membuat sang suami seketika mendongak. Lastri menggeleng. Seolah mengatakan yang Hani katakan benar.

    Jadi sebaiknya mereka menghormati keputusan Hani dengan menurutinya.

   Pun tak ada satupun dari mereka yang menginginkan atau berharap pernikahan seperti ini terjadi.

   Hardjono tertunduk pasrah . Hani lalu meneruskan langkah masuk ke kamarnya.

   Dikamar, Hani langsung membuka jaket dan meletakkan tasnya di tempat tidur.

   Hani mengucir rambutnya, lalu lanjut membuka lemari pakaiannya .

   Pertama ia mengeluarkan sebuah tas hitam berukuran cukup besar dan juga sebuah koper yang selama ini terselip diantara lemari dan pojok dinding.

    Setelah membuka kedua tas yang akan memuat barang-barang pribadinya, Hani pun mulai memilih pakaian , mengeluarkan dan memasukkan kedalam tas.

   Tiga puluh menit ia habiskan untuk mengepak barang yang akan ia bawa besok.

   Hani yang merasa lelah ,menduduk diri dihadapan lemari pakaian tiga pintu yang tengah-tengahnya adalah kaca seukuran tinggi tempat penyimpanan baju tersebut.

   Hani menatap pantulan dirinya sendiri.
Setetes air mata mengalir dari mata kanannya dan di susul mata kirinya yang juga mengeluarkan bulir-bulir yang sama.

* * *

   Waktu masih terbilang pagi buta, demi menghindari ada yang melihat, Hani dan Hardjono yang telah bersiap pun berangkat menggunakan taksi online ke hotel X.

   Sesampainya di hotel, kedatangan Hani dan Hardjono ternyata telah ditunggu oleh Mila. Wanita yang selalu berpenampilan feminin ini menyambut dan menuntun anak dan ayah itu ke kamar yang akan digunakan untuk akad nikah nanti.

   Danu tak terlihat. Mila mengatakan jika Danu ada pekerjaan penting yang harus diselesaikan dan akan datang sore nanti.

   Hani dan Hardjono tak mempermasalahkan apalagi bertanya lebih lanjut. Pun akad akan dilaksanakan pukul tujuh malam.

   ' Tit ' suara sensor pembaca access card room . Pintu kamar terbuka, Mila mempersilahkn Hani dan Hardjono masuk terlebih dahulu.

    Terlihat empat orang wanita berpakaian serba putih, dengan logo ' Beauty Spa Clinic ' di dada kanan mereka.

Tolong Ceraikan Aku, MasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang