Cinta dan keseriusan

341 11 0
                                    

* * *

Waktu berlalu. Tak terasa bulan  telah berganti.

Hani kini tengah menjalani kehidupan baru.

Di keluarganya, kehadiran Danu telah diterima dengan sepenuhnya.

Begitupun dengan aktivitasnya dirumah sakit.

Hubungan Hani dan Nania sudah kembali menyenangkan , seperti dulu.

Saat ini, Hani benar-benar merasa sangat bahagia.

Apalagi perceraian Danu dan Mila yang dengan cepat diproses dan kini tengah menunggu jadwal sidang terakhir.

Jika tidak ada halangan, akhir bulan ini akan ketuk palu. Yang itu berarti rumah tangga Danu dan Mila sah berakhir.

Gerimis malam, Danu yang baru keluar dari restoran, terlihat begitu bersemangat .

Ia tak sabar ingin segera pulang dan memberitahu kabar gembira pada Hani.

Ia dinyatakan lulus dan akan melanjutkan masa pelatihan di dapur utama . Di nana ia bukan hanya berkesempatan belajar dari sang ahli, tapi juga mempraktekkannya secara langsung.

Meski itu berarti , ia harus bekerja lebih keras dengan mengorbankan waktu dan tenaganya , agar bisa menjaga seperti yang pihak restoran inginkan.

Saat tadi dinyatakan lulus seleksi , tanpa pikir panjang, Danu langsung mengiyakannya dan menyanggupi segala peraturan yang harus di patuhi.

Karena kesempatan seperti ini tak datang dua kali.

Toh, sebelumnya ia juga sudah berdiskusi dengan Hani akan konsekuensi dari pekerjaan yang ia ingin ini.

Memang, awalnya Hani tak dapat berkomentar apapun. Bahkan terkesan ragu.

Tapi Danu berhasil meyakinkannya hingga akhirnya Hani mengijinkan dan berjanji akan mendukungnya.

' Trrrrrtttttt '

Danu segera merogoh dan mengeluarkan ponselnya.

'' Mila ? '' Danu terkejut.

Tapi belum sempat ia sambut, panggilan tersebut sudah berakhir.

Kening Danu mengerut. Mendapati beberapa panggilan tak terjawab yang tertera di layar ponselnya. Dan semuanya dari sang mantan istri.

" Ada apa ? " Pikirnya.

Danu bukannya sengaja tak mengangkat panggilan tersebut.

Tapi memang ia tak tau. Karena selama bekerja, ponselnya berada di loker dan dalam mode silent.

Hal tersebut dilakukan karena memang peraturan restoran yang tak mengizinkan para pekerjanya membawa ponsel ataupun mengaktifkan nada deringnya selama jam kerja berlangsung.

Dan jika memang ada keperluan mendesak, maka dapat menghubungi pihak restoran yang akan langsung mengabarkannya pada yang bersangkutan.

Danu menarik nafas lalu mengusap layar ponselnya dan melakukan panggilan balik ke Mila.

'' Akhirnya Mas mau juga meneleponku . '' Suara Mila terdengar girang.

'' Ada apa menelepon ku, Mila ? '' Tanya Danu tanpa basa basi.

'' ... ''

'' Mila. ''

'' Am - Mas.. Besok adalah sidang terakhir perceraian kita..''

'' Ya. Lalu ? ''

'' Sebelum hubungan kita benar-benar berakhir, bisakah kita bertemu?
Ak- aku sangat ingin bertemu denganmu, Mas. ''

Tolong Ceraikan Aku, MasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang