Sampai kapan harus menunggu

339 10 0
                                    

* * *

Sementara itu, Hani telah sampai di Universitas Negeri Y.

Suasana di kampus yang masih tergolong baru ini terlihat lapang. Mungkin karena sedang di jam pelajaran, atau mungkin juga karena mereka yang sedang berada di luar jam pelajaran, memilih ke tempat yang lebih teduh.

Karena memang hari ini matahari bersinar begitu terang dan panasnya teras begitu menyengat.

Seperti yang terlihat di perpustakaan.

Mereka yang tengah menempuh pendidikan tingkat tinggi di tempat ini duduk dalam keheningan dan nampak fokus dengan buku yang tengah dipelajari.

Hal yang sama juga terlihat di taman.

Mereka yang berstatus sebagai mahasiswa , terlihat duduk di bangku yang berada dibawah pohon rindang dan ada juga yang memilih selonjoran di tanah yang beralaskan rumput hijau, entah itu sambil mengerjakan tugas ataupun sekedar ngobrol ringan.

Pun di kantin, tempat mengisi perut ini juga terlihat sepi.

Diantara jumlah pengunjung yang hanya beberapa saja, nampak Hani menjadi salah satu yang duduk ditempat tersebut.

Dengan setelan seragamnya yang serba putih dan di balut jaket berwarna navy, Hani tak begitu mencolok .

Hani duduk berhadapan dengan Rara yang merupakan salah satu mahasiswa jurusan manajemen sumber daya manusia.

Sudah lebih dari dua puluh menit , sejak mereka memulai pembicaraan hingga akhirnya Rara beranjak pergi karena harus masuk kelas.

Pun pembicara mereka juga sudah selesai.

Sepeninggalnya Rara, Hani nampak termenung . Apa yang barusan dibicarakan dengan Rara, membuatnya terjerat dalam pikirannya.

Hingga dering ponsel membuatnya tersentak dan segera mengeluarkan alat komunikasi yang tengah berbunyi ,menandakan adanya panggilan masuk.

Hani berdecak kecil saat melihat nama sang suami tertera di layar ponselnya. Ia teringat janjinya untuk mengabari Danu Danu dan ia lupa melakukannya.

'' Ya, sayang. '' Sambut Hani.

Terdengar helaan nafas panjang.

'' Sayang kamu kok gak ngasih kabar uda sampai apa belum ? ''

'' O - ma-maaf sayang. Aku lupa. Soalnya begitu sampai aku langsung ngomong sama Rara. ''

'' O jadi sekarang uda di kampus Rara ? Terus gimana ? ''

" Am- itu... "

Diam beberapa saat.

'' Oh, ya Sayang. '' Nada suara Danu terdengar sedikit lebih tinggi.

'' Ya. ''

'' Aku ada kabar baik untuk kita ? '' Danu mengalihkan topik karena Hani tak menjawab pertanyaannya.

Ya, Danu mengerti meski tak tau apa alasannya. Entah karena Hani tak bisa mengatakan atau mungkin juga tak mau memberitahunya.

Mengingat status mereka yang belum resmi, Danu sadar ia belum berhak untuk tau apalagi ikut campur urusan keluarga sang istri.

'' Kab-kabar baik untuk kita ? Apa ? ''

'' Aku lulus interview .
Dan besok aku diminta masuk untuk menjalani masa percobaan selama satu bulan. '' Danu terdengar girang.

'' ... '' Hani terdiam sebab pikirannya kembali melayang ke pembicaraannya dengan Rara beberapa saat tadi.

...

Tolong Ceraikan Aku, MasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang