Tersentak

826 14 0
                                    

Tolong tinggalkan jejak,ya.. 🙏

* * *

    Danu bangun dan turun dari ranjang, lalu mengulurkan tangan pada Hani.

    Hani yang paham, pun ikut bangun dan menyambut uluran tangan Danu .

   '' Ke mana ? '' Tanya Hani.

    Danu menjawab dengan senyum .

* * *

     Ternyata, Danu membawa Hani mengitari sekitaran Vila, tempat penginapan mereka.

    Hani menatap Danu yang sedikit lebih maju didepannya, lalu pandangannya ia  turun pada telapak tangan yang saling bertautan. Hani tertunduk. Telapak Danu membalut erat jemarinya. Rasanya hangat.

    Ini adalah pertama kalinya ia dan Danu bersentuhan. Berjalan sambil bergandengan tangan.

      Dan mungkin nanti mereka akan melakukan lebih dari ini. Memikirkan itu, Hani hanya bisa menghela nafas untuk menepis perasaan gugupnya.

     '' Dari pada dikamar juga gak ngapa-ngapain , bukankah lebih menyenangkan jalan-jalan seperti ini ? '' Danu menoleh kebelakang sesaat, melempar senyum lalu kembali menatap ke depan.

     '' ... ''

     '' Hani. '' Tiba-tiba Danu menghentikan langkah dan berbalik.

     Hani yang terkejut , seketika berhenti.

     '' Aku ingin kamu tau sesuatu. ''

     '' Ya . ''

    '' Sebenarnya.. Tempat ini .. di vila yang sama yang sekarang ini kita tempati .. Adalah tempat aku dan Mila bulan madu lima tahun lalu. ''

    Hani mengerjap perlahan. Terkejut tapi lebih ke tidak mengerti kenapa Danu memberitahukan hal yang mungkin seharusnya tak di beritahukan padanya. Pun jua untuk apa memberitahunya.

    :' Aku tau ini terdengar salah. Karena mungkin seharusnya aku tak memberitahu mu. ''

    '' ... '' Hani semakin tak mengerti .

     Sekarang sikap Danu benar-benar berbeda. Entah apa maksudnya atau untuk apa Danu berubah jadi seperti ini.

    " Hani. "

    " ya, Mas. "

    '' Aku .. Aku ingin memulai hubungan denganmu Hani. "

   " Hub - hubungan seperti apa maksud Mas ? "

   " Aku ingin memulai hubungan yang  terbuka dan jujur denganmu.

Aku .. Aku ingin mengenalmu .Dan aku harap kau pun mau melakukan hal yang sama . ''

     '' Ha ? '' Hani melongo, tak bisa berkata-kata .

     '' Han.. ''

     '' I- iya Mas ''

     Danu kembali mengukir senyum. Ia tatap lekat-lekat wajah yang kini telah menguasai isi kepalanya. Danu menggeleng kecil.

    '' Seperti katamu , kita ini orang asing. Yang meski telah menikah tapi tidak saling mengenal satu sama lain.

Jadi, bagaimana kalau liburan selama empat hari ini kita gunakan untuk saling mengenal ? Em ? ''

     '' I-iya, Mas '' Hani mengangguk . Meski dalam hati ia merasa bingung. Entah apa yang sebenarnya sedang terjadi saat ini.

    Situasi ini, sikap Danu dan kata-katanya yang seolah menggambarkan perasaan seseorang yang sedang kasmaran. Tapi rasanya tak mungkin.

    '' Dan untuk melakukan itu ... Kurasa sebaiknya tidak dulu.
Kalaupun kita akan melakukannya, aku tak mau itu terjadi disini.

Tolong Ceraikan Aku, MasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang