Kembali gagal

722 13 0
                                    

* * *

Pram menghela nafas.

Ia mulai kesal . Tapi ia berusaha untuk sabar sebab tak ingin memicu hal yang tak dinginkan.

Sebisa mungkin, Pram ingin menghindari yang namanya pertengkaran.

Pram pernah berapa di titik tersulit ketika tak mampu mempertahankan pernikahannya dulu hingga membuatnya trauma .

Jadi, Pram tak mau mengalaminya lagi.

Karena itu, di pernikahan kali ini ia akan berusaha menjadi sosok yang lebih sabar dan pengertian .

Apalagi usia pernikahan mereka yang baru seumur jagung.

Pram menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan.

" Sayang... " Pram membelai lembut lengan Mila . Namun Mila menipisnya.

Pram kembali menghela nafas. Sabarnya diuji.

Ia tatap wajah tanpa ekspresi yang enggan sedikitpun melihatnya.

'' Mila ... "

" ... "

" Mila lihat aku ! "

Mila menggeleng.

'' MILA ! '' Tak sadar Pram menaikan intonasi suara . Pun pegangannya yang terasa semakin kuat.

Seketika itu pula Mila berpaling, menatap Pram dengan kening berlipat-lipat.

'' Mas.. Lepas, Mas. Sakit. '' Pinta Mila dengan mata yang semakin melebar.

Pram tersadar dan mengendurkan pegangannya.

'' Ma-maaf. '' Ucapnya.

'' ... '' Mila menggerakkan tangan dan menariknya , berusaha agar lepas dari pegangan Pram yang kembali terasa menguat.

Pram pun menjadi semakin heran dibuatnya.

'' Katakan padaku Mila. Apa yang salah ?
Aku tak akan memaksa jika memang kau lelah atau tak mau.

Tapi setidaknya , apa memeluk ataupun mencium mu aku tak bole ?! ''

Mila terdiam sejenak lalu menggeleng perlahan.

Pram menarik nafas panjang untuk yang kedua kalinya, lalu ia lepas pegangannya.

Pram merasa sabarnya sudah di ambang batas.

Tapi ia masih berusaha untuk bertahan. Ia tak bisa menyerah . Ia harus tetap sabar. Pram mengingatkan diri.

'' Mila sayang.. Jangan seperti ini.. Bicaralah .. '' Ucapnya dengan nada suara yang lembut.

'' ... '' Kedua mata Mila terlihat merah.

'' Tidak - tidak.. Jangan menangis,sayang...

Katakan apa ada sayang ? Kenapa kau tiba-tiba jadi begini ? Apa aku melakukan kesalahan ? ''

'' Buk-bukan Mas yang salah. Tapi.. '' Air mata Mila jatuh.

Pram mengangkat tangan dan dengan lembut menghapus air mata di pipi mulus sang istri.

Dan itu justru membuat air mata Mila mengalir lebih deras. Bahkan sampai terisak.

Pram lantas memeluk Dan mengelus punggung Mila dengan penuh sayang.

Pram lantas teringat , saat mantan istrinya melahirkan anak pertama mereka, wanita yang kini telah menjadi bagian dari masa lalunya itu sempat mengalami yang namanya Baby blues.
Atau stres pasca melahirkan.

Pram pun mengira, jika mungkin itu jugalah yang tengah terjadi pada Mila sekarang.

Sama seperti yang dulu ia lakukan, maka ia juga akan berusaha menenangkan Mila dan akan bersikap lebih perhatian.

Tolong Ceraikan Aku, MasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang