* * *
Ke esokkan paginya.
Sayup-sayup matanya mulai terbuka.
Tubuhnya menggeliat saat merasa terpaan angin kecil menyentuh keningnya.Dan tiba-tiba saja matanya terbuka lebar. Ia tersadar dan langsung bangun.
'' Ough.. '' Keluhnya sebab pegal di beberapa bagian tubuhnya. Terutama di bagian selangkangan.
Hani memutar sedikit tubuhnya dan menoleh kebelakang.
Danu masih tertidur dengan pulas. Dan sepertinya tak menyadari pergerakannya barusan.
Hani perhatikan dirinya yang ternyata tak mengenakan apapun. Pun dengan pria yang tidur memeluknya semalaman .
Hani menghela nafas.
Ini nyata, bukan mimpi .Ia dan Danu telah melakukannya.
Ia pun teringat rincian kejadian semalam. Bagaimana saat Danu memulainya, menyentuh dan meremas bibirnya .
Hani menyentuh bibirnya . Rasanya sulit dipercaya jika ia dan Danu tak hanya saling menempelkan bibir saja, tapi juga bertukar rasa dan saling menjelajahi isi mulut satu sama lain.
Ingatannya berlanjut pada apa yang terjadi setelah mereka tanpa sadar saling melucuti pakaian hingga tubuh mereka polos .
Hani termangu. Terbayang adegan ketika ia dan Danu telah sepenuh dikuasai oleh nafsu.
Hani menyentuh kedua sela pahanya yang lengket oleh lelehan s*prma .
Sebab lelah, setelah melakukannya, tak sadar ia langsung tertidur dan lupa membersihkan diri.
Hani kembali dibawa pada ingatan kejadian semalam.
Masih dapat ia rasakan, saat Danu membelai kulitnya , menyentuh bagian-bagian sensitifnya. Apalagi saat Danu mempermainkan jemarinya.
Hani merapatkan kedua pahanya .
Apa yang telah ia dan Danu lakukan semalam terekam jelas dan kini seolah tengah berputar di kepalanya.
Hani akui. Jika semalam ia lupa diri karena terlalu hanyut dalam suasana.
Ia yang telah di kuasai hasrat birahi, ia tak lagi bisa berpikir apapun dan justru menikmati hal yang terakhir kali ia lakukan lima tahun lalu.
Mungkin karena sudah lama tak melakukannya, atau mungkin karena ia dan Danu yang terlalu bersemangat ketika melakukannya, hingga membuat titik - titik tertentu pada tubuhnya terasa berngiluan.
Hani lantas tersadar. Ini bukan saatnya mengingat kejadian semalam.
Segera Hani buyarkan isi kepalanya yang dipenuhi adegan bercintanya semalam .
Dengan perlahan ia beranjak turun dari tempat tidur, meraih satu persatu pakaian dan mengenakannya .
Tak lupa ia mengambil pil kontrasepsi dari dalam tas kerjanya dan meminumnya.
Ia berdoa, semoga saja ia tak terlambat mencegah hal yang paling tidak ia inginkan terjadi.
Lalu ia pun keluar setelah menyelimuti Danu.
Bergegas Hani menuju ke kamar mandi sebelum ada yang bangun dan melihatnya.
Lebanon dari sepuluh menit ia dikamar mandi.
Dan ketika keluar, saat kakinya baru saja akan melangkah keluar dari kamar mandi, Hani terkejut melihat Lastri sudah berada di dapur dan tengah menyeduh minuman.
Lastri tak menatapnya.
Entah ia tak menyadarinya atau memang sengaja tak mau menghiraukannya.
Hani pun melakukan hal yang sama. Ia coba tuk bersikap acuh seperti biasa dengan berjalan dan duduk di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tolong Ceraikan Aku, Mas
RomanceSiapa yang ingin menjadi kedua? Terlebih di era sekarang. Dimana predikat pelakor begitu melekat pada wanita yang berstatus madu. Tak hanya di pandang sebelah mata dan tanpa memperduli apa alasannya, julukan tersebut seolah tak terlepaskan dan di...