Lingerie

804 15 0
                                    

* * *

    Tak sulit bagi Hani untuk mendapatkan cuti. Seperti kemarin saat ia mengajukan permohonan cuti yang langsung hari itu pula disetujui.

   Mungkin karena selama 5 tahun ini ia hampir tak pernah ijin tak masuk kerja .Pun ketika cuti, biasanya Hani akan mengambil di waktu yang sama di setiap tahunnya dan akan menghabiskannya sekaligus .

    Mereka yang merupakan sesama rekan kerja , termasuk kepala bagiannya, sudah mengetahui dan hapal akan hal itu.

   Kapan Hani akan cuti ,berapa lama, bahkan kemana ia akan pergi menghabiskan cutinya itu.

   Hani menghela nafas berat.

    Sudah seminggu semenjak Nania cuti . Seharusnya hari ini dia sudah kembali masuk kerja.

    Tapi hingga matahari telah berada tepat di atas kepala, sahabat yang ia tunggu sejak pagi tak kunjung menampakkan diri.

    Maka ketika istirahat jam makan siang, Hani langsung menelpon Nania.

   '' Nia kamu gak masuk kerja ? ''

   '' Gak, Han. Hari ini aku masih belum  bisa masuk kerja. Anakku sakit. ''

   '' Elo sakit ? Sakit apa ? '' Sontak Hani khawatir mendengar Elo, anak semata wayang Nania sakit.

   '' Tadi malam Elo ngigau manggil-manggil bapaknya. Terus tadi subuh badannya tiba-tiba panas. Aku bawa ke klinik dan langsung dipasang infus. "

  " Terus sekarang gimana keadaannya ? "

   " Alhamdulilah uda mendingan. Ini masih tidur pules banget. ''

   '' Kayanya dia rindu sama bapaknya, Nia. ''

   '' Ya itu, Han.
Memang sejak kejadian itu, setiap kali Mas Bayu nelpon aku sengaja gak mau angkat.

   Hatiku masih sakit, Han.

   Rasanya aku gak sanggup mendengar apalagi melihat wajahnya. Aku benci Han.. Aku benci sama Mas Bayu. ''

   Tiba-tiba sambungan telpon Nania putus.

  Hani maklum . Mungkin Nania tak ingin ada yang mendengar ia berbicara mengenai masalahnya.Pasalnya saat ini Nania sedang berada di tempat umum .

   " Yang sabar, Nia. Kamu adalah wanita tangguh. Aku yakin kamu pasti bisa melewati semuanya . " Hani mengirimkannya pada Nania. Berharap setidaknya ia bisa memberi sedikit dukungan agar Nania mampu menghadapi cobaannya saat ini.

* * *

   Minggu pagi.

   Hani terlihat gusar. Itu karena beberapa hari ini pikiran di penuhi dengan segudang pertanyaan dan prasangka.

   Liburan bertiga ?

    Sungguh , rasanya ia sudah tak tahan lagi untuk bertanya dan menuntaskan apa yang membelenggu isi otaknya. Apa sebenarnya maksud Mila dengan pergi liburan bertiga.

   '' Han, ayo ! '' Seru Mila membuat Hani yang sejak tadi gelisah terkejut .

    Hani berdiri dan langsung mengambil langkah, mengikuti Mila yang telah masuk ke dalam mobil.

     Hani pun masuk ,duduk di samping Mila yang kemudian langsung menyala mesin dan mengemudikan kendaraannya ke jalanan.

   Ini pertama kali Hani dan Mila pergi berdua.

    Tiga puluh menit menempuh perjalanan , setelah melewati dua kali di lampu lalu lintas, kedua istri Danu ini sampai ditempat tujuan.

    Dua hari lagi, liburan yang telah Mila rencanakan tiba.

Tolong Ceraikan Aku, MasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang