* * *
Orang-orang disekitarnya memanggilnya Bi Geno. Wanita yang sepanjang usianya hidup melajang ini dikenal cukup ramah . Namun sangat tertutup jika menyangkut urusan pribadinya.
Lahir ditempat kumuh dan sama sekali tak pernah merasakan bangku sekolah, membuatnya harus menjalani hidup dengan hanya mengandalkan tenaga saja.
Sewaktu kecil ia dan keluarganya bergantung hidup dengan memungut sampah yang memiliki nilai jual untuk kemudian ditukar dengan rupiah. Dan saat menginjak usia remaja, ia memberanikan diri mengadu nasib ke pusat kota.
Selama kurang lebih satu tahun, ia bekerja di sebuah kawasan prostitusi dan menjadi salah satu wanita penjaja tubuh di tempat tersebut.
Hingga kemudian ia terjaring razia, ditangkap dan di bawa ke penampungan Dinas Sosial. Di tempat yang menampung orang-orang yang bernasib sama dan dengan kasus yang kurang lebih sama sepertinya, ia dibina dan medapat bimbingan khusus.
Setelah memperoleh keterampilan, ia bertekat jika keluar nanti tak akan pernah lagi kembali ke tempat kerjanya yang lama .
Dan ia merupakan orang yang sangat konsisten dengan keputusannya.
Menjadi asisten rumah tangga , ia merasa pekerjaan ini sesuai dengannya. Ia pun merasa betah dan terus melakoni pekerjaan itu hingga sekarang.
Sudah setahun, Bi Geno bekerja pada pasangan Danu dan Mila. Sebelumnya, ia bekerja untuk sebuah keluarga selama hampir 15 tahun. Bi Geno terpaksa diberhentikan sebab sang manjikan bangkrut. Oleh majikannya inilah, Bi Geno lantas di tawarkan pada Danu dan Mila yang merupakan kerabat jauh orang tua Mila.
Meski sedih karena harus kehilangan majikan yang telah begitu baik dan memperlakukannya seperti keluarga, Bi Geno yang merasa khawatir jika nanti mendapat majikan yang tak seperti majikan sebelumnya, pada akhirnya bisa bernafas lega. Karena Mila dan Danu memperlakukannya dengan cukup baik.
Selain luwes dalam melakukan semua pekerjaan rumah tangga, Bi Geno adalah pribadi yang tak banyak bicara. Ia akan bertanya seperlunya , selebihnya ia hanya fokus melakukan pekerjaannya saja .
Sebab itu, selama bekerja ia tak pernah sekalipun ,ia mendapat teguran dari majikan-majikannya .
Hari ini Bi Geno bekerja seperti biasa . Datang sebelum sang majikan bangun tidur dan pulang ketika sang majikan telah selesai makan malam.
Sudah beberapa hari belakangan, Bi Geno secara tak langsung memperhatikan kedua manjikan.
Bukannya ia mau tau apalagi ingin ikut campur. Hanya saja, ia menjadi begitu kepikiran sebab kedua majikannya saling diam. Rumah yang ia layani ini menjadi lebih sunyi dari biasanya. Bahkan terkesan seperti tak berpenghuni.
Hingga di suatu malam, Bi Geno yang telah bersiap untuk pamit, mendapati majikan perempuannya temenung, duduk di tepi mulut pintu .
Memang beberapa hari ini , Mila terlihat sibuk. Pergi pagi dan pulang ketika waktu hampir menanjak malam.Pun dengan majikan laki-laki nya pulang terlambat.
Padahal biasanya kedua majikannya berangkat kerja pukul 10 dan pulang sebelum magrib.Pagi berikutnya. Bi Geno datang pukul 5.30 seperti biasa. Ia memang tak pernah telat, meski jarak dari rumah ke kediaman sang majikan cukup jauh. Butuh 30-40 menit dengan mengendarai motor .
'' Pagi, bu '' Sapa Bi Geno yang tengah meletakkan hasil masakannya di atas meja.
Mila yang baru turun dari lantai dua , membalas dengan sapaan yang sama sambil tersenyum tipis.Bi Geno mencuri lirik, memerhatikan wajah yang biasanya bersinar carah, kini terlihat pucat .
KAMU SEDANG MEMBACA
Tolong Ceraikan Aku, Mas
RomanceSiapa yang ingin menjadi kedua? Terlebih di era sekarang. Dimana predikat pelakor begitu melekat pada wanita yang berstatus madu. Tak hanya di pandang sebelah mata dan tanpa memperduli apa alasannya, julukan tersebut seolah tak terlepaskan dan di...