* * *
" Setelah apa yang kita lakukan semalam..Bahkan setelah ku nyatakan perasaan ku padamu...
Bagaimanapun bisa , kamu malah minta cerai ?Enggak, Han. Aku baru aja memulainya denganmu. Jadi gak mungkin aku melepas mu . '' Danu bergumam dalam hati.
Matanya mengarah pada piring yang isinya sama sekali belum ia sentuh. Sebab pikirannya tengah di bayangin ucapan wanita yang kini telah menguasai seluruh ruang dalam hatinya.
'' Pak.. ''
Danu tersentak.
'' Ya, bi ? ''
'' Saya liat dari tadi makanan bapak belum di sentuh. Kalau bapak gak selera, saya bisa buatkan yang lain .'' Tawar Bi Geno yang mengira jika Danu mungkin tak berselera dengan menu sarapannya . Karena itu sejak tadi hasil olahan tangannya belum sekalipun masuk kedalam mulut sang majikan.
" Enggak, Bi . Gak usah. " Danu menggeleng lalu mulai melahap sarapannya.
Bi Geno tersenyum tipis, mengangguk dan lantas pergi , setelah sempat memperhatikan kedua majikannya yang berada diruang makan .
Jangankan terlibat pembicaraan, bahkan saling melihat pun suami istri itu tidak.
Pasti ada yang tak beres dengan hubungan mereka. Bi Geno begitu yakin dengan asumsinya.
Ia pun teringat saat Danu pulang tadi.
Tak seperti biasanya, majikan perempuannya tak menyambut sang suami dengan senyum ataupun menyalaminya.Pertama kalinya sejak ia menjadi pembantu dirumah ini, ia melihat Mila bersikap acuh. Pun dengan Danu yang juga berlaku sama. Danu seolah tak menghiraukan perubahan sikap Mila.
Mereka terlihat tak saling perduli satu sama lain.
Sepanjang hari, susana dikediaman ini begitu sunyi. Danu yang bisanya menghabiskan waktu senggang dengan menonton TV, terlihat sibuk dengan ponselnya.
Sedangkan Mila sibuk di depan laptopnya.Padahal mereka berada di ruangan yang sama. Tapi justru sibuk dengan urusan masing-masing.
" Mungkin mereka ingin bicara dan butuh waktu hanya berdua. " Pikirnya.
Bi Geno lantas berinisiatif untuk pergi dengan dalih membeli kebutuhan rumah yang sudah habis ke supermarket.
Ia harap dengan demikian, Danu dan Mila bisa menyelesaikan masalah yang ada diantara mereka tanpa harus memikirkan keberadaan dirinya .
Beberapa saat setelah Bi Geno pergi.
'' Aku akan mencari rumah untuk Hani . '' Ucap Danu tanpa memalingkan pandangannya pada layar ponselnya.
Ternyata sedari tadi , ia tengah sibuk mencari info rumah sewa yang letaknya tak jauh dari tempat kerja istri mudanya.
' Ctak ' Jemari yang tadinya tak berhenti mengetik seketika berhenti dan menggantung. Namun tak sampai lima detik , sudah kembali bergerak .
'' Kau ingat pembicaraan kita dengan Hani tentang jatah tidur bersamaku waktu itu ? ''
Mila mendengar. Tapi ia memilih untuk tetap acuh. Meski sebenarnya hatinya saat ini seperti diremas-remas. Sakit.
Tapi ia yakinkan diri bahwa ia harus bisa menahannya. Sebagaimana ia telah bertekad untuk tidak menghiraukan Danu.
Jeda beberapa menit. Danu menarik nafas, menatap sekilas pada Mila yang masih tetap bergeming.
'' Mulai besok dan sampai satu minggu kedepan, aku akan tinggal disini.
Lalu seminggu berikutnya , aku akan bersama Hani . ''Seketika jari-jarinya mendadak kaku. Mila pun berhenti sebab ia tak lagi bisa fokus. Apa yang tengah ia kerjakan jadi tak beraturan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tolong Ceraikan Aku, Mas
RomanceSiapa yang ingin menjadi kedua? Terlebih di era sekarang. Dimana predikat pelakor begitu melekat pada wanita yang berstatus madu. Tak hanya di pandang sebelah mata dan tanpa memperduli apa alasannya, julukan tersebut seolah tak terlepaskan dan di...