Tertidur

279 9 0
                                    

* * *

'' Sayang, nanti kalau ada warung berhenti , ya. '' Pesan Hani yang berucap sambil mengobok-obok isi tasnya.

Danu yang sedang memperhatikan lampu lalu lintas seketika menoleh.

'' Ada yang ketinggalan ? '' Tanyanya lalu menoleh kebelakang. Melihat tas yang berada di kursi tengah, ia jadi heran.

Rasanya mustahil ada barang mereka yang ketinggalan , mengingat tak banyak yang di bawa karena memang mereka hanya menginap satu malam saja.

'' Iya. Aku lupa bawa pembalut. Soalnya ini tanggal dekat-dekat aku haid. Buat jaga-jaga aja. '' Jawab Hani yang menghela nafas dan menutup kembali tas setelah tak menemukan benda yang ia cari.

Danu mengangguk sambil mengembalikan pandangan ke depan dan mulai menjalankan kendaraannya setelah lampu merah berganti hijau yang menyala.

Tak terasa, mereka sampai di kontrakan Hito , dimana sang Ibu dan Ica juga tinggal dirumah tersebut.

Nampak Sri dan Ica duduk di teras . Mereka memang sedang menunggu datangnya Danu dan Hani yang akan mengajak Ica pergi bersenang-senang.

'' Papaa..'' Seru Ica sambil melangkahkan kedua kaki kecilnya dengan cepat ke arah Danu.

Danu dengan sigap merentang tangan, menyambut sosok menggemaskan dan langsung menggendongnya.

' Cup ' Danu menciumnya gemas.

Danu dan Ica nampak senang bertemu satu sama lain. Begitu pula dengan Hani yang menyapa Ica sambil menoel pipi gembulnya.

Lalu secara bersamaan, Hani dan Danu mengucap salam pada Sri.

'' Ibu ikut kan ? '' Tanya Hani setelah mencium punggung tangan Sri.

Ekor mata Sri melirik Danu . Lalu berpindah ke Hani. Ia tersenyum dan mengangguk.

Tadinya ia memang tak berencana ikut. Tapi tiba-tiba saja ia jadi berubah pikiran.
Karena sepertinya akan menyenangkan bepergian bersama mereka. Apalagi ia juga sudah lama tak keluar rumah. Dan satu hal lagi yang membuatnya ingin ikut.

Danu telah menceritakan masalah dan memberitahu prihal dirinya yang akan menceraikan kedua istrinya.

Jadi tak hanya Danu saja , Sri juga ingin punya kenangan bersama Hani yang sebentar lagi akan berstatus mantan istri Danu .

'' Kalian tunggu sebentar, ya. Ibu ambil tas dulu. '' Sri berbalik dan masuk kedalam rumah.

Tak butuh waktu lama, Sri sudah keluar dengan menenteng tas berisi keperluannya dan juga Ica.

Sebelum berangkat , Danu lebih dulu masuk untuk memeriksa dan memastikan semua akses masuk ke dalam rumah tertutup dan terkunci aman.

Dengan demikian, mereka bisa pergi dengan perasaan tenang.

* * *

Hampir satu jam setelah meninggalkan jalan utama ibu kota yang tak pernah sepi oleh hingar bingar bunyi kendaraan , mereka akhirnya tiba ditempat tujuan.

Danu membawa ibu, istri dan gadis kecil yang sudah ia anggap seperti anak sendri ,ke sebuah penginapan yang terletak dipinggir pantai.

Memang bukan hotel bintang lima. Namun penginapan ini memiliki fasilitas yang cukup memadai dan sangat cocok di kunjungi untuk mereka yang butuh refresing dengan suasana tenang sambil menikmati keindahan laut.

'' Waaaa... Aut.. '' Ica berdecak kagum. Matanya yang bulat kian terbuka lebar. Ia menatap takjub pada pemandangan laut yang hanya berjarak beberapa ratus meter di depannya.

Tolong Ceraikan Aku, MasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang