* * *
'' Si-silahkan masuk, pak Rt .'' Lastri membuka lebar pintu dan mundur , memberi jalan untuk pemimpin lingkungan tempat tinggalnya masuk.
Hani yang berdiri tak jauh dari pintu menatap heran.
Karena ternyata yang masuk bukan hanya pak Rt saja. Tapi ada Bu Lili yang mengekor dan ikut masuk juga .
Wanita yang dikenal sebagai penyebar gosip itu menebar senyum, menyapa para penghuni rumah yang tengah ia masuki .
Namun ekor matanya terlihat bergerak kesana-kemari, seolah mencari sesuatu didalam rumah tetangganya ini.
Hani menyentak nafas. Ia sudah bisa menebak apa gerangan pak Rt datang. Sudah pasti ada hubungannya dengan si janda tukang kepo . Bu Lili.
'' Pst.Pst. Mbak .'' Rara setengah berbisik sambil menyenggol lengan Hani.
Hani menoleh dan tersentak. Sejak kapan Rara dan ayahnya sudah berada di sampingnya.
'' Handuk, Mbak . Handuk . '' Rara menunjuk gundukan kain di atas kepala Hani.
" CK ' . " Hani tersadar . Dengan segera ia melepas handuk di kepalanya dan menyisir rambut basahnya dengan sela kelima jarinya.
'' Silahkan duduk, pak Rt. '' Lastri berucap ramah sambil merentangkan tangan ke arah tempat duduk yang ada diruang tamu.
'' Iya, terima kasih Bu Lastri. '' Lelaki berkumis tipis itu mengangguk sambil mengambil salah satu tempat dan duduk.
Bu Lili dengan tak tau malunya pun terlihat akan melakukan hal serupa.
Tapi -
'' Em, maaf.. Bu Lili kesini ada perlu apa ya ? '' Tanya Hani tepat di saat Bu Lili akan menjatuhkan bokong besarnya di kursi yang berhadapan dengan pak Rt.
Bu Lili tak jadi duduk dan secara perlahan kembali menegakkan tubuhnya. Ia tatap Pak Rt dengan pupil dilebarkan dan alis terangkat, seolah meminta pertolongan.
'' E..hekem. . Begini Nak Hani..'' Maksud hati ingin menjelaskan, tapi Pak RT seolah tak di beri kesempatan sebab Hani dengan cepat memotongnya.
'' Maaf, pak RT. Bukannya saya ingin bersikap tidak sopan. Tapi apa keperluan bapak datang ke mari ada hubungannya dengan Bu Lili ? ''
Pak Rt kembali berdehem. Sudah belasan tahun dipercaya menjadi Rt , membuatnya hapal karakter warga yang telah lama tinggal di wilayah kepimpinnya.
Termasuk dengan keluarga Hardjono.
Ia tau bagai perilaku Hani yang tak suka basa basi dan memang kurang ramah. Tapi ia tak menyangka Hani tak segan dan menunjukannya terang terangan seperti ini.
'' Baiklah, jadi begini. Maksud kedatangan saya ke mari adalah karena saya mendapat laporan bahwa ada lelaki asing yang menginap di sini.
Sebagai Rt , sudah menjadi kewajiban saya untuk mencari tau agar nanti tidak menimbulkan fitnah yang dapat mencemarkan lingkungan kita . ''
'' Lalu apa hubungannya dengan Bu Lili ? '' Tanya Hani tak peduli dengan apa yang barusan Pak RT sampaikan.
Pak Rt dan Bu Lili saling tatap.
'' Dia yang ngelapor ? '' Tak dijawab, Hani kembali melemparkan pertanyaan bernada sindiran.
Seketika ekspresi wajah Pak Rt dan Bu Lili sama-sama terlihat kecut.
'' Ibu melapor apa karena merasa terganggu atau karena ingin tau ? Sampai-sampai ibu juga harus ikut ke mari ? '' Hani menyorot Bu Lili dan pak RT secara bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tolong Ceraikan Aku, Mas
RomanceSiapa yang ingin menjadi kedua? Terlebih di era sekarang. Dimana predikat pelakor begitu melekat pada wanita yang berstatus madu. Tak hanya di pandang sebelah mata dan tanpa memperduli apa alasannya, julukan tersebut seolah tak terlepaskan dan di...