Hayoooo.. Mana komennya... 😁
* * *
Waktu berlalu.
Setibanya Hani di rumah, ia langsung merebahkan tubuh ditempat tidur.
Hani berusaha memejamkan mata. Tapi tak kunjung bisa terlelap karena terus kepikiran ucapan Nania.
Padahal ia sudah memperkirakan akan seperti apa respon Nania. Tapi ternyata ia tak siap. Dan kini isa menyesal. Sangat - sangat menyesal.
Seharusnya ia tak memberitahu Nania.
Malam semakin larut. Hani masih terjaga .
Hingga tak tau kapan, ia tak menyadari jika dirinya sudah tertidur .
'' Jam berapa ini ? '' Hani tersadar dengan mata yang terasa berat untuk diangkat .
Ia paksakan diri untuk bangun dan segera mengecek waktu pada ponselnya.
Seketika mata Hani terbuka lebar saat melihat jam yang tertera dilayar. Pukul 6.30.
Hani kembali membelalakan mata saat melihat tiga panggilan tak terjawab dan sebuah pesan dari sang suami.
* Aku akan kerumahmu *
Sepertinya ia tertidur sangat nyenyak hingga tak mendengar ponselnya berdering.
Bergegas Hani turun dari rajang . Setengah berlari ia keluar kamar dan masuk ke kamar mandi.
Tak berselang lama, Hani yang tengah mandi tak tau jika Danu sudah tiba dan disambut ayahnya.
'' Hani sedang mandi. '' Ucap Harjono yang berjalan bersamaan dengan sang menantu menuju dapur.
Melihat Lastri dan Rara yang ternyata ada di dapur dan sedang berkutat di depan kompor , Danu pun menyapa mereka dengan ramah .
Namun hanya Rara yang menganggapinya. Sementara Lastri memilih acuh, sepert tak mendengar apa - apa.
'' Em. Mungkin sebaiknya kau tunggu di kamar saja. '' Harjono menyuruh Danu dengan menujuk ruang tidur yang pintunya tak tertutup rapat.
Danu menurut. Ia tau sang mertua sepertinya merasa tak enak hati atas sikap Lastri.
Tak sampai lima detik , setelah Danu masuk ke kamar, Hani keluar dari kamar mandi dan masuk ke kamarnya.
'' Lho .. Kok ? '' Hani terkejut mendapati Danu berdiri didepan lemari yang pintunya terbuka.
Danu tersenyum.
'' Kapan Mas datang ? '' Tanya Hani yang berhenti dan memilih tak meneruskan langkah.
'' Barusan . '' Jawab Danu singkat.
'' Terus ? Mas ngapain Mas disini ? ''
'' Memangnya kenapa ? Gak bole ? ''
'' Ya, bukan begitu.. Mas kan bisa nunggu aku luar ? Ada ayah kan ? ''
Danu mengangguk.
'' Ada. Ayah yang nyuruh aku masuk dan nungguin kamu di sini. ''
Hani terlihat serba salah. Mau maju ia ragu. Tapi mau sampai kapan juga ia berdiam diri ?
'' Kamu gak mau pake baju ? '' Tanya Danu membuat Hani tersentak.
'' A-Iya. Tapi Ma-mas keluar , gih..''
'' Kenapa ? Kamu malu ? Memangnya apa yang mau di maluin ? Aku kan uda liat semuanya, sayang . '' Danu mengerlingkan matanya, menggoda.
'' Dasar. ''
KAMU SEDANG MEMBACA
Tolong Ceraikan Aku, Mas
RomanceSiapa yang ingin menjadi kedua? Terlebih di era sekarang. Dimana predikat pelakor begitu melekat pada wanita yang berstatus madu. Tak hanya di pandang sebelah mata dan tanpa memperduli apa alasannya, julukan tersebut seolah tak terlepaskan dan di...