Kehadirannya yang tak di sadari

440 11 0
                                    

* * *

Mila memutar tubuhnya, mengarahkan pandangan pada wanita yang juga tengah menatapnya dari jarak yang cukup jauh.

Jika biasanya pandangan Mila terlihat teduh, sebagaimana kepribadiannya yang selalu terlihat anggun dan lembut, namun kali ini berbeda.

Mila menyorot dengan bias dingin dan tatapan tajam. Persis seperti ayahnya saat berhadapan dengan hal yang tak disukai, mengintimidasi.

Mila bermaksud membuat Hani panik dengan kedatangannya.

Namun Mila salah .

Ya, Hani tak menampik jika sebelumnya ia memang khawatir jika suatu hari nanti akan di labrak layaknya pelakor.

Tapi semenjak ia memutuskan menerima tawaran masuk ke dalam rumah tangga Mila dan Danu, Hani sadar jika ia tak bisa menghindari segala kemungkinannya.

Entah itu dicemooh ataupun diperlakukan tak adil nantinya

Terutama untuk hal yang paling terburuk, yang bisa kapan saja terjadi.

Seperti situasinya saat ini.

Karena bagaimana pun ia menyembunyikan status pernikahan sebagai istri ke dua , cepat atau lambat pasti akan ada yang mengetahuinya juga.

Maka sebelum semua itu terjadi ,Hani telah menyiapkan mental supaya siap menghadapi apapun resikonya.

Dan apa yang paling tak diinginkan pun terjadi.

Mila datang dan mencarinya ke rumah sakit. Dan itu bukanlah sebuah kebetulan ataupun ketidak sengajaan.

Hani yakin jika Mila pasti memiliki maksud dan tujuan tertentu hingga datang ke tempat kerjanya.

Meski telah menyiapkan mental, namun tetap saja Hani merasa was-was . Karena besar kemungkinan jika kedatangan Mila akan memberinya masalah.

Mendapati tatapan syarat ketidak sukaan dari Mila, Hani pun berusaha memupuk nyali. Ia tak boleh ciut . Apalagi terlihat ketakutan. Begitu ia meyakinkan diri.

Hani menarik nafas panjang lalu menyunggingkan senyum miring, menunjuk pada Mila bahwa ia sama sekali tak terpengaruh oleh sorot mata meremehkan itu.

Hani pun mulai melangkah, berjalan mendekat dan berhenti tepat satu langkah di depan Mila.

'' Ada apa Mbak mencari saya ?'' Tanya Hani tanpa basa-basi.

''... '' Wajah Mila seketika berubah pias. Alih-alih cemas, Hani justru terlihat lebih percaya diri darinya. Membuat hawa intimidasi yang ia ciptakan memudar.

'' Kenapa diam saja, Mbak ? Mbak ke sini pasti ada tujuannya,kan ?
Apa Mbak mau melabrak ku ? '' Kembali Hani melontarkan pertanyaan dengan penuh penekanan.

'' ... '' Mila mengerjap cepat. Seharusnya bukan seperti ini. Ia datang untuk melihat Hani gelagapan . Tapi kenapa justru ia yang dibuat kesulitan berkutik begini ?

'' Mbak ! ''

'' Ak- aku mencari suamiku. ''

Hani tergelak dan berpura-pura memasang tampang sinis, padahal jantungnya berdegup kencang seperti akan meloncat ke luar.

'' Suami kita maksud, Mbak ? ''

Mendengar itu, Mila seketika kesal . Ia hempaskan nafasnya dengan keras sebagai bentuk pelampiasan.

'' Sudah seminggu Mas Danu gak pulang ke rumah. Jadi wajar kan, kalau sebagai istri aku mencarinya ? ''

'' Untuk apa mencarinya ?
Bukankah sudah Mas Danu memberitahu tentang pembagian jatah bersamanya .
Seminggu dengan Mbak , lalu seminggu berikutnya Mas Danu denganku. ''

Tolong Ceraikan Aku, MasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang