Apa maumu

375 11 0
                                    

* * *

Sesaat sebelumnya.

Ketika tengah menunggu Danu membeli tiket, Hani tak menyadari jika ada seseorang yang tak sengaja melihat dan lantas memperhatikannya.

Dia adalah Nania.

Bak sebuah kebetulan, Nania berada di bioskop yang sama dengan yang Hani datangi bersama Danu, untuk mencari hiburan .

Nania mengukir senyum begitu ia yakin jika yang ia lihat memang Hani.

Nania pun bermaksud menghampiri. Namun tak jadi saat melihat seseorang mendekat dan langsung meraih tangan Hani.

Hani ternyata tak sendiri. Tapi bersama seseorang lelaki.

Mata Nania melebar dan hampir tak berkedip saat melihat Hani dan pria yang tak ia kenal itu masuk ke salah satu pintu teater sambil bergandengan tangan .

Nania penasaran .Tapi juga ragu. Apakah ia harus ikuti atau tetap menonton film yang telah ia terlanjur beli tiketnya.

Karena memang film yang rencananya akan ia tonton bukanlah film yang akan diputar di teater yang Hani dan pria itu masuki.

Nania terdiam cukup lama dengan pandangan ke arah pintu masuk teater, hingga sosok dua orang tadi menghilang.

Ia sadar. Jika ini bukanlah urusannya.

Tapi sungguh, ia tak bisa menahan rasa penasaran hingga akhirnya batal monoton film yang sbelumnya ia pilih dan kembali ke tempat pembelian tiket agar bisa menuntaskan rasa penasarannya.

Namun keberuntungan tak berpihak padanya. Nania medapat kursi di depan , yang letaknya jauh dari tempat Hani dan si pria yang duduk di barisan paling belakang dan dipojokan .

Tapi Nania tak menyerah begitu saja.

Karena sudah terlanjur mengikuti, hingga tak jadi menonton film yang telah ia beli tiketnya, maka ia pun bertekat akan menunggu sampai film selesai.

Dan ternyata penantiannya tak sia-sia.

Film telah selesai diputar. Para penonton bangkit dari tempat duduk dan berjalan dengan perlahan ke arah pintu keluar teater.

Hanya Nania yang terlihat tak buru-buru beranjak. Ia yang masih tetap duduk , memperhatikan setiap wajah yang melewatinya.

Hingga akhirnya Hani dan si pria lewat tanpa menyadarinya.

Segera Nania berdiri dan mengkuti dengan langkah perlahan.

* * *

'' Kam-kamu sama siapa kesini ?. '' Tanya Hani mencoba bersikap seperti biasa.

Namun gagal. Sebab mimik dan cara bicaranya kaku dan terlihat gugup.

'' Aku sendirian. Elo kutitipkan ke kakakku. " Jawab Nania datar sambil melirik sekilas pria dibelakang Hani.

Hani menarik nafas, lalu menghembuskannya dengan perlahan. Ia toleh kebelakang, Danu sudah berbalik.

'' Maaf, ya Nia.. Ak- aku pulang duluan .. '' Hani pamit sambil memegang lengan kanan Nania.

Nania mengangguk. Ia paham. Agaknya Hani tak berniat untuk bicara ataupun memberitahunya.

Tapi memang seperti itulah Hani. Tak begitu mau terbuka tentang urusan pribadinya.

Maka ia biarkan Hani beranjak bersama pria yang sempat menyamping tubuhnya, menatapnya sesaat dan menganggukkan kepalanya sekali .

Mungkin menyapa atau juga bermaksud pamit padanya. Entahlah. Nania hanya bisa menanggapinya dengan senyuman ramah .

Hani dan pria yang tak diperkenalkan padanya itu pun berlalu . Namun tidak bergandengan tangan seperti yang ia lihat sebelumnya.

Nania jadi terbayang reaksi Hani saat ia hampiri tadi.

Hani nampak begitu terkejut melihatnya dan terlihat gugup saat ia bertanya siapa pria yang tengah bersamanya.

Pun dengan si pria yang terlihat tak nyaman.

" Ck. " Nania menyesal.

Seharusnya tadi ia cukup melihat dan mengikuti saja. Tak perlu sampai menghampiri mereka.

* * *

Sepanjang perjalanan pulang, Hani dan Danu sama-sama bungkam dengan pandangan ke arah masing-masing.

Hingga tak terasa, puluhan menit berlalu dan mobil berhenti tepat dihalaman rumah Hani . Danu dan Hani membuka safety belt dan bersiap untuk keluar.

'' Mas .. '' Ucap Hani membuat Danu yang hendak membuka pintu berbalik.

'' Am- Mas...gak usah turun,ya .. ''

'' ... ''

'' Aku rasa .. Malam ini Mas jangan nginap dirumah. Mas, tau kan kenapa ? ''

Danu menghela nafas dan mengangguk samar.

'' Aku tau. Aku juga gak ada niat mau nginap. Aku hanya mau masuk sebentar buat nyapa orang rumahmu . Habis itu aku langsung pulang . ''

'' Tapi ini uda hampir jam sebelas, Mas. Mereka semua pasti uda tidur . ''

''... ''

'' Mas gak perlu ngerasa gak nyaman. Nanti aku pasti sampaikan salam Mas ke mereka . ''

'' ... '' Danu menyentak nafas seraya mengembalikan posisi duduk menghadap kemudi dan memasang kembali safety beltnya.

'' Aku masuk dulu ya , Mas. '' Pamit Hani. Namun ia tak langsung bergerak sebab Danu tak menyahut.

Untuk beberapa saat Hani tetap ditempatnya, memperhatikan Danu yang tengah mengacuhkannya.

'' Mas hati-hati dijalan, ya. ''

'' ... '' Danu tak menjawab dan justru memutar tubuhnya, mengulurkan tangan kebelakang dan mengambil handbag yang kemudian ia sodorkan pada Hani.

Hani menggeleng. Ia menolak menerima apa memang Danu belikan khusus untuknya.

'' Maaf, Mas. Aku gak bisa menerimanya .
Mas kasi aja ke Mbak Mila. ''

'' Kenapa ? Apa karena aku cuma teman bagimu ? '' Tanya Danu dengan tatapan dingin.

'' ... ''

'' Apa sesulit itu mengakui hubungan kita pada orang lain ? ''

Hani menganggukkan tegas.

'' Ya, Mas. Sulit.
Aku bukannya gak mau ngakuin kalau aku sudah menikah lagi.
Tapi aku cuma gak mau orang sekitarku tau , kalau aku cuma dinikahi secara siri . Apalagi kalau mereka sampai tau aku ini dijadikan istri kedua.

Jujur, Mas. Aku gak nyaman . Dan aku malu sama status ku saat ini ''

'' Kalau begitu kita sahkan pernikahan kita . Besok aku akan urus semuanya. ''

'' Memangnya bisa tanpa ijin dan sepengetahuan dari Mbak Mila ? ''

'' Jadi, kau mau bagaimana ? Kau mau aku menceraikan Mila? Atau memaksanya merestui hubungan kita? ''

'' Buk-bukan . Bukan itu mauku Mas.. ''

'' Lalu apa maumu ? !"

" ... "

" Jangan bilang kau mau aku menceraikanmu. ''

" Iya, Mas.. "

Danu menggeleng.

'' Aku sudah pernah mengatakannya padamu . Aku akan menuruti apapun yang kamu inginkan, tapi tidak perceraian. Aku tidak mau ! "

" ... " Hani menyerah dan memilih mengakhiri perdebatan.

Hani pun keluar . Dan seketika itu pula, mobil Danu langsung bergerak pergi dengan cepat.

Tolong Ceraikan Aku, MasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang