* * *
Saat itu.
Danu menghentikan kedua kakinya sejajar. Ia menetap heran pada ruangan yang terlihat lapang.
Barang-barang tak terpakai telah tersusun rapi ditepian . Hanya sebuah meja , kursi serta papan putih yang menempel dan menggantung di dinding saja yang tertata diruangan ini.
'' Kau minta bantuanku hanya untuk ini ? '' Tanya Danu saat Hito menunjuk lampu diatasnya yang belum terpasang .
Hito terkekeh.
" Dasar . " Umpat Danu dalam hati. Jadi Hito mengajaknya ke gudang hanya untuk melakukan hal yang Hito sendiri pun bisa melakukannya ?
" Hito..Hito... "
Danu menggeleng. Lagi-lagi Hito berhasil mengakalinya agar ia terpisah dan Mila sendirian.
Tapi Danu tau. Terlepas dari bagaimanapun cara Hito bersikap terhadap istrinya, itu bukan karena Hito membenci Mila.
Hito hanya tak menyukai sikap dan tindakan yang pernah Mila lakukan padanya.
Seperti kebanyakan yang orang lain lihat dari luarnya, Hito pun sependapat, jika Mila adalah sosok wanita yang lembut dan juga santun.
Namun tak banyak yang tau , jika kakak iparnya itu memiliki sisi obsesi dan posesif yang berlebihan terhadap sang suami. Pun dalam segala urusan rumah tangga , Mila lebih mendominasi.
Sering Hito merasa heran, kenapa kakaknya yang masih mau bertahan .
Tak ada cinta dan tak ada anak di antara mereka. Bukankah itu sudah cukup dijadikan alasan untuk berpisah dari Mila ?
Bahkan Hito pun tak habis pikir dan melontarkan pertanyaan, mengapa Danu menyiksa diri dengan masih saja menjalani rumah tangga yang seperti tak ada artinya .
Dan selalu jawaban yang sama ia dapat dari saudara satu-satunya itu.
" Dia tau kalau aku tak mencintainya . Itu saja pasti sudah cukup memberinya luka. Jadi aku tak mau menyakitinya lebih dari itu.
Dan untuk bercerai ... Itu akan terjadi, hanya jika dia yang menginginkannya. "Hito membuyarkan apa yang tengah memenuhi isi kepalanya.
Tersadar dengan apan tujuannya mengajak Danu ke gudang , Hito lantas mengambil langkah, berjalan mengambil tangga dan membawanya ke tengah ruangan.
Danu menaikinya , sementara Hito memegangi tangga lalu menyodorkan lampu. Danu mengambil , memasang lampu dan setelah itu selesai.
Karena tak ada lagi hal yang harus dikerjakan, keduanya keluar dari gudang dan berjalan menuju ke halaman belakang yang tak begitu luas, di mana terdapat bangku kayu yang bersandar di pagar.
Hito dan Danu duduk menatap ke arah yang sama, lurus ke depan.
' Ctas ' Hito menghidupkan rokok dan mulai mengesapnya.
Baru sehirup, Danu tiba-tiba menyambar dan melakukan hal yang sama.
Dulu Danu pun perokok.
Namun karena Mila tak menyukai baunya, ia pun berniat berhenti. Meski sampai sekarang ia masih tak bisa benar-benar lepas dari si candu beracun .
Tapi ia tetap berusaha dengan tak pernah menunjukan apalagi merokok didepan Mila.
Bukannya ia takut, tapi ia masih ingin dan berusaha menjadi seseorang yang pantas untuk Mila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tolong Ceraikan Aku, Mas
RomanceSiapa yang ingin menjadi kedua? Terlebih di era sekarang. Dimana predikat pelakor begitu melekat pada wanita yang berstatus madu. Tak hanya di pandang sebelah mata dan tanpa memperduli apa alasannya, julukan tersebut seolah tak terlepaskan dan di...