Lagi dan lagi

538 11 0
                                    

* * *

Mila bukanlah orang asing .Tapi tak pernah sekalipun Danu membayangkan apalagi memiliki rasa khusus terhadap Mila.

Terlebih lagi, Mila lebih tua 5 tahun darinya.

Jangankan berpikir menganggapnya sebagai kakak, Danu bahkan tak berani mengaku sebagai kerabat dekatnya.

Sebagaimana Danu segan terhadap Arbowo yang merupakan majikan tempat ayahnya bekerja, Danu pun bersikap dan memperlakukan Mila dengan hormat .

Tapi siapa sangka, ia justru menjadi suami Mila.

Rasa tak nyaman pada Arbowo dan tak mau mengecewakan kedua orang tuanya - lah yang membuat Danu tak bisa menolak dijodohkan dengan Mila.

Dan pernikahan yang tak diinginkan pun terjadi .

Meski demikian, Danu tak lantas menerima takdirnya begitu saja.

Berganti status menjadi seorang suami dari seorang putri konglomerat saja sudah cukup berat untuk Danu jalani.

Sebab ia masih belum bisa merelakan semuanya.

Dan itu membuat Danu merasa tak siap untuk menjadi seorang ayah . Tapi bukan berarti ia tak mau.

Sebelum ia benar-benar bisa melupakan kekesalan dan mengubur rasa kecewanya , Danu bertekad tidak akan memiliki anak terlebih dahulu.

Dan hal tersebut menjadi alasan utamanya memutuskan untuk melakukan suntik kontrasepsi .

Danu lakukan itu sebelum ia resmi menikah dan tanpa sepengetahuan siapapun.

Bukan tanpa pertimbangan Danu sampai nekat mengambilnya keputusan saat itu.

Namun ia tak punya pilihan.

Sekali lagi. Ia bukannya tak menginginkannya seorang anak. Hanya saja ia merasa ada saatnya. Entah kapan, ia sendiripun tak bisa memastikannya.

Mungkin nanti. Ketika ia sudah sepenuhnya iklas menerima kenyataan jika ia akan menjalani kehidupan yang bertolak belakang dengan apa yang ia inginkan .

Namun nyatanya, setelah lima tahun berjalan, Danu tetap tak bisa mencintai Mila dan membuatnya terus melakukan metode kontrasepsi modern yang terbilang masih awam dan jarang digunakan.

Danu bahkan tak masalah dengan efek samping yang ternyata mempengaruhi gairah seksual nya.

Inilah yang menjadi salah satu alasan Danu enggan berhubungan intim dengan Mila dan tak tertarik untuk melirik wanita lain.

Setiap 8 minggu sekali, Danu rutin mengunjungi dokter spesialis , demi mencegah agar ia tak bisa menghamili Mila.

Lalu, seiring dengan berjalannya waktu, Danu pun mulai dihinggapi pertanyaan demi pertanyaan pada dirinya sendiri.

Mengapa ia sampai mengambil jalan seperti ini ?
Sebenarnya ada apa dengannya ? Apakah ia memang belum siap menjadi orang tua ? Atau karena tak mau memiliki anak dari Mila.

Dan semua pertanyaan itu terjawab ketika Hani hadir di kehidupannya.

Kehadirannya Hani membuatnya kembali merasakan apa yang telah lama hilang dalam dirinya .

Hal yang telah ia kubur dan tengah coba ia lupakan, yakin ambisi lamanya ,semangat yang telah lama tertidur, bahkan hasratnya sebagai lelaki normal, semua itu bangkit secara bersamaan.

Hingga akhirnya Danu dapat menarik kesimpulan dari banyaknya hal yang membebani pikirannya selama ini.

Ia bukannya belum siap menjadi orang tua . Tapi ia tak mau memiliki anak jika bukan dari wanita yang dicintai.

Bagaimana bisa ia yakin akan hal itu ? Karena kini ia berkeinginan memiliki anak. Dan ia ingin yang mengandungnya adalah Hani.

* * *

'' Kenapa ? Kau tak percaya padaku ? '' Tanya Danu setelah menceritakan semua hal yang ia ingin Hani ketahui.

Hani mengangkat tubuhnya, menenggak kepala dan menggeleng. Membuat Danu seketika tergelak.

Hani menghela nafas . Ia memang sanksi dengan cerita Danu. Terutama alasan mengapa Mila menyuruhnya menikah lagi yang hanya untuk membuktikan apakah Danu normal secara seksual atau tidak.

Menurutnya, tak butuh pembuktian sampai harus mencari wanita lain, karena ia merasa Danu sangatlah normal. Ia lelaki sejati. Kecuali jika memang yang Danu katakan memang sesuai dengan kenyataan . Danu tak tertarik melakukannya hubungan intim dengan Mila.

Tapi rasanya tak masuk akal. Mana ada suami yang tak bergairah dengan istrinya sendiri ? Contohnya saja sekarang. Danu mampu memberi kenikmatan dan kepuasan berkali-kali padanya.

Dan lagi, rasanya tak mungkin jika ada lelaki menolak wanita yang memiliki fisik hampir sempurna seperti Mila.

'' Iya, kan ? '' Hani berkesimpulan dalam benaknya seraya menjatuhkan tubuhnya lagi kedalam pelukan Danu.

" Terserah kau mau percaya atau tidak . Yang penting aku sudah mengatakan semuanya... " Danu berucap dalam hati sambil memeluknya erat dan mendaratkan ciuman di pucuk kepala Hani.

Danu tau, pasti tak mudah membuat memercayai apa yang ia katakan.

Karena itu, ia tak akan menyerah Dan akan terus mencoba dengan mengungkap perasannya lagi dan lagi.

" Sayang .. "

" Ng? "

" Aku mencintaimu. "

" ... "

Tolong Ceraikan Aku, MasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang