Bab 2. The Cat Sniffing the Spring

3.8K 608 99
                                    

Sate kere

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sate kere.

Dan akhirnya bisa keluar menembus antrian memanjang di depan kedai sate yang mendadak terkenal karena menjadi salah satu menu utama di pernikahan anak presiden beberapa waktu lalu.

Dan akhirnya bisa keluar menembus antrian memanjang di depan kedai sate yang mendadak terkenal karena menjadi salah satu menu utama di pernikahan anak presiden beberapa waktu lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya Allah. Pasti karena viral jadi ramai begini."

Sate Kere Pak Minto. Spanduk di depan kedai itu berkibar ditiup angin dari seberang jalan.

"Bu dosen hati-hati..."

Wanita itu, Giana Putri, yang dipanggil Bu dosen oleh seorang pemotor, menoleh dan tersenyum. Dia melambaikan tangannya ke arah pemuda berambut kriwil yang baru saja menyapanya.

Giana terus berjalan menyusuri trotoar. Dia membenahi tas nya dan berhenti di depan sebuah toko kembang. Setelah melihat-lihat sebentar, dia mengambil beberapa tangkai bunga aster dan membawanya masuk ke toko itu. Beberapa saat kemudian dia sudah keluar dengan bunga aster yang terbungkus oleh kertas. Sejenak dia meletakkan bunga di meja di depan toko dan memutuskan memakai mantel panjangnya. Udara sore menjelang malam itu cukup dingin.

Kembali menyusuri trotoar, Gia terlihat berbelok lagi setelah satu blok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kembali menyusuri trotoar, Gia terlihat berbelok lagi setelah satu blok. Dia memasuki sebuah toserba bernama Toko Pojok. Dan hanya beberapa menit berada di dalam, Gia keluar dengan sebuah paper bag di tangannya. Dia meneruskan langkah sambil bersenandung lirih.

LEFTOVERS LADYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang