Note : Bab 71. Tertangkap Basah Oleh Sang Penggali hanya tersedia di Karyakarsa. Terima kasih dan selamat membaca.
"Orang itu sakit jiwa, Mas Rion!"
Keheningan menyergap dalam mobil yang menepi ke sebuah halaman masjid. Rion menatap adiknya yang juga menatapnya lekat. Namun gadis itu segera beringsut dan menatap ke arah depan ketika melihat Mas nya tidak memberikan tanggapan apapun.
"Mas..."
Rion terlihat keluar dari mobil dan berjalan ke arah masjid. Meninggalkan Enggar Pramesti yang keluar namun berdiri mematung di dekat mobil. Wajah gadis itu pias. Hubungan kakak adik terasa canggung dan hambar setelah berpisah sangat lama. Masing-masing jelas menyimpan kemarahan dalam hati. Enggar menoleh ke kanan dan ke kiri. Masjid mulai ramai orang-orang yang berdatangan untuk subuhan. Enggar memilih masuk lagi ke mobil dan termenung di sana.
Menunggu dengan gelisah. Dua kali keluar dari mobil dan duduk di tepi pembatas taman masjid, Enggar terlihat menghela napas panjang saat tiga puluh menit kemudian Mas nya terlihat keluar dari masjid dan menghampiri mobil. Pria itu masuk ke mobil dan diam saja.
"Mau kemana?"
Kebisuan merajai setelah pertanyaan singkat yang seharusnya tidak dilontarkan seorang kakak pada adik perempuannya. Tapi mereka memiliki kasus lain. Masing-masing seperti sudah saling tahu, bahwa harus bertanya tentang banyak hal kalau sudah menyangkut tujuan hidup mereka, termasuk akan pergi kemana?
"Kita bicara di kost an ku saja, Mas."
Mobil menyala dalam sekejap setelah jawaban singkat Rion untuk diarahkan di mana alamat kost adiknya. Mobil menyusuri jalanan dengan lalu lalang pengendara sepeda yang mulai beraktivitas setelah sholat subuh. Lima belas menit kemudian mereka sampai di area belakang Hotel Neo. Mobil yang dikemudikan oleh Rion tidak bisa memasuki gang sempit di mana kost adiknya berada jadi di memarkirkan mobil itu di depan sebuah ruko kosong.
Segelas teh hangat dengan rasa yang amburadul di indera pengecap. Namun Rion tidak mengeluarkan protes apapun.
"Kamu tidak sholat?"
Tidak ada jawaban keluar dari mulut Enggar Pramesti. Gadis itu justru masuk ke kamar mandi. Rion menghela napas panjang dan mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Terletak di lantai dua, kamar kost itu jauh dari kata nyaman tapi Rion yakin adiknya tidak masalah dengan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEFTOVERS LADY
RomanceTentang Giana Putri yang diuber semua hal. Terutama diuber orang tuanya untuk segera menikah karena umurnya yang sudah dua puluh delapan tahun. Lalu lini masa dalam hidup membawanya masuk ke keluarga Danurwendo. Giana yang polos dan hanya mengerti b...