Bab 132. Akhir Dari Segalanya

2K 370 77
                                    

Note : Teman-teman, ananda Arrasid masih membutuhkan banyak biaya untuk pengobatan lanjutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note : Teman-teman, ananda Arrasid masih membutuhkan banyak biaya untuk pengobatan lanjutan. Terima kasih yang sudah membantu.

Hari ini saya mau nadah tangan lagi ke kalian semua karena honor Karyakarsa saya belum bisa ditarik [ 6281263649 BCA a/n NIKEN ARUM DHATI].

Saya sedang berada di Yogyakarta dan Karyakarsa saya trouble terus, update bisa tapi tarik honor tidak keluar email konfirmasi. Chat WA pun terlambat sekali masuknya. Sudah menulis 500 kata tidak tersimpan karena sinyal tiba-tiba hilang [Ngomong-ngomong, padahal saya tinggal di pegunungan].

Donasi sekecil apapun akan sangat berarti. Perjuangan masih panjang. Perjalanan hidup InShaAllah masih panjang untuk ananda Arrasid. Bismillah tidak terhenti di usianya yang kanak-kanak. Allah adalah penentu, tapi berusaha adalah kewajiban kita. Tolong bantu doa juga ya.

Terima kasih teman-teman dan selamat membaca ♥️

Extra Part ¹-³ dan The Last Ending ada di Karyakarsa ya. Karena konon katanya part akhir ini masih menggantung.

*

”Anak anda yang memulainya sejak saya belum menikahi Prof Garin. Semenjak itu dia selalu membuat masalah dengan kami. Tapi Bu Niken...saya perlu membuka lebar-lebar pikiran anda. Hanya karena anak anda membuat masalah dengan kami terus menerus, bukan berarti setiap anak anda menghilang, kami harus tahu di mana dia.”

”Apalagi? Heh?! Suami kamu itu pasti yang mempengaruhi anakku untuk pergi.”

”Anda ini lucu sekali Bu Niken.” Gia menoleh ke kanan dan ke kiri lalu pandanganya kembali pada sosok Niken Palupi yang kemarahan nya belum reda sementara dua orang pengawal--yang nyaris seperti tukang pukul--, berdiri di belakang wanita itu dengan gesture tubuh petentang petenteng. ”Apa tidak sebaiknya anda tetap bersembunyi karena masalah anda sendiri?”

Gia mengamati wajah Niken Palupi lekat. Wanita itu terlihat semakin gusar. Gia segera meneruskan kata-katanya sebelum wanita itu mengeluarkan suara apapun. ”Atau anda juga berpikir kalau keluarga Danurwendo menyembunyikan Pak Jagadita Laksana?”

Seakan terbuka kedok nya, Niken Palupi mendecih keras. ”Siapa lagi?! Kalian semua senang sekali ikut campur.”

”Kami terlalu sibuk dengan banyak urusan untuk ikut campur dengan urusan anda. Bu Niken...tolonglah...jangan mengganggu saya dengan urusan apapun apalagi terkait anak ibu.”

”Oke. Aku akan pergi tapi aku tetap pada keyakinan ku bahwa Rafael anakku...ooh...dia itu sebenarnya baik tapi suami kamu melukainya hingga membentuk karakternya yang seperti itu...”

”Garin Mullen adalah bagian dari Danurwendo. Dan setahu saya, tidak ada satupun orang yang bersentuhan dengan keluarga Danurwendo dan terlebih Pramoedya, menjadi tidak baik. Mohon maaf Bu Niken, saya bukan bermaksud mengagungkan manusia, tapi walaupun dengan mata tertutup, anda akan dapat merasakan bahwa mereka itu emas.”

LEFTOVERS LADYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang