Bab 34. Kesalahan yang Melukai Jiwa

1.5K 459 40
                                    

"Bagaimana keadaanmu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana keadaanmu?"

"Baik Mas."

Garin mengamati keterkejutan di mata Lintang Dianti dan gadis itu seperti menyembunyikan sesuatu. Tangannya mengusap leher bagian kanan seakan di berusaha menutupi titik itu.

"Kami mampir karena Mbak Agni barusan menelepon meminta kami untuk mengecek keadaan kamu."

"Huum..." Lintang terlihat linglung dan grogi. "Saya memang sudah cukup lama tidak berkabar semenjak pertemuan terakhir kami. Maaf Mas, nanti saya akan menelepon."

"Sebaiknya begitu. Kamu juga tidak hadir saat kami menikah." Garin menoleh menatap Giana yang melihat-lihat kain batik di galeri itu.

" Garin menoleh menatap Giana yang melihat-lihat kain batik di galeri itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Itu...maafkan saya Mas. Terima kasih undangannya. Itu mendadak sekali dan saya terlanjur ada janji temu dengan klien yang tidak bisa dibatalkan. Selamat ya Mas." Lintang terlihat memaksakan sebuah tawa sumbang setelah mengatakan alasannya.

"Terima kasih banyak. Syukurlah kalau kamu baik-baik saja. Kami pulang dulu kalau begitu. Salam buat bapak ya."

"Nggih, Mas. Saya pasti akan hadir nanti kalau Mas dan Mbak Gia menggelar resepsi."

Garin mengangguk dan berjalan menghampiri Giana dan mengajaknya pulang. "Ayo, Dek."

Gia mengangguk dan berjalan ke arah pintu. Dia tersenyum pada Lintang yang dibalas dengan sebuah senyuman canggung. Wanita itu mengantarkan mereka hingga keluar dari galeri. Dia bahkan terlihat masih berdiri di tempatnya saat Gia menoleh lagi setelah menyeberang jalan.

LEFTOVERS LADYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang