Part 68

410 16 0
                                    

Gea membuka matanya perlahan sembari melihat sekeliling ruangan dan terlihat Kenzo yang tertidur dengan tangan terus menggenggam tangan Gea.

Gea tersenyum walau hatinya masih tergores sakit saat Kenzo berbicara dengan nada tinggi.

Tapi dia juga harus lebih dewasa lagi, bukan malah kaya sekarang ke kanak-kanakan.

"Kak, bangun!" lirih Gea pelan sembari mengelus rambut Kenzo dengan tangan yang sebelah memakai infusan.

Kenzo membuka matanya perlahan yang terasa perih karena ngantuk dan membuat Gea terkekeh dengan wajah kusutnya Kenzo.

Ke esokan harinya Gea masih dengan posisi yang sama karena masih  lemas dengan tubuhnya yang sekarang.

Kenzo memasuki kamar dengan membawa nampan berisi semangkok bubur dan air putih.

"Sayang, makan dulu ya!" ucap Kenzo dan di balas anggukan senyuman oleh Gea.

Gea memakannya dengan lahap sampai habis dan sekarang waktunya minum obat.

"Gue, bubukin ya obatnya!" bujuknya dan mendapat gelengan dari sang empu.

Baru saja kemarin mengubah kosakata nya sekarang balik ke semula.

"Tapi ada syaratnya!"

"Apa syaratnya?" antusias Kenzo.

"Lepasin infusan dulu, baru gue minum!"

"Gak."

"Ya, udah gue gak mau minum obat."

"Minum obat, baru lepasin infusannya,"

"Mau nya lepasin infusan dulu, baru minum obat."

"Keras kepala banget jadi orang," gumam Kenzo namun masih bisa di dengar.

"Daripada lo kaya manusia karpet yang datar di tambah nyebelin,"

"Lo, kaya martabak gosong yang susah di makan selain di buang," Kenzo terus beradu mulut dengan Gea tak mau kalah.

Bukannya di rayu, di bujuk biar minum obat ini malah lupa dengan hal utamanya sehingga terus beradu mulut.

"Ape, di buang?" sentak Gea 'tak terima.

"Iya di buang, ke hati gue yang paling dalam." ucap Kenzo dengan datar namun terkesan mengombal.

Siswi Nakal Vs Ketos Galak [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang