Part 87

366 12 0
                                    

Di sore hari Gea sudah tidak tahan dengan rasa mual yang menjalar di perutnya. Ingin memuntahkannya, tapi dia tahan karena takut Kenzo mengetahui sebelum dia memberitahu.

Dengan cepat Gea berlari ke wastafel.

Huekk, huekk!

Gea terus memuntahkan cairan bening sehingga Kenzo yang keluar dari Ruang kerja langsung berlari menghampiri Gea.

"Sayang, lo gak papa?" tanya Kenzo dengan wajah penuh ke khawatiran.

Gea menggeleng sebagai jawabannya. Karena beginilah Gea saat di sore hari selalu memuntahkan cairan bening. Sudah hampir dua minggu, tetapi Kenzo 'tak mengetahui hal ini. Karena selalu pulang malam dari Kantornya.

"Ke Rumah sakit, yuk!" ajak Kenzo dan masih sama Gea hanya menggeleng sebagai jawabannya.

Dengan sigap Kenzo memberikan air hangat untuk Gea minum.

Gea meminumnya dengan perlahan sehingga sudah tidak terasa lagi mualnya.

Gea berbaring di kasurnya setelah Kenzo menggendongnya ke Kamar.

Kenzo pergi lagi dari Kamar untuk ke Ruang kerja. Karena cukup lega melihat Gea yang sudah mendingan.

Gea mengambil handphone nya yang di atas naskah.

"Gimana udah siap untuk acara besok sore?" tanya Gea ke seseorang di balik telepon.

[Sudah, sesuai dengan recana.]

"Tadi gue hampir ketahuan, pas gue muntah seperti biasa di sore hari,"

[Emang gak kerja ke Kantor?]

"Kerja di Rumah. Yaudah gue matiin teleponnya, takutnya ketahuan sama manusia karpet."

Gea mematikan telepon itu dan kembali berbaring untuk memejamkan matanya.

Tiba-tiba pintu terbuka membuat Gea kembali membuka matanya.

"Sayang, makan dulu!" Kenzo duduk di pinggir ranjang sembari membawa nampan berisi air putih dan bubur yang dia buat sendiri.

Gea pun bangun dan menyandarkan badannya. "Gak mau bubur, tapi maunya ketoprak," tolak Gea sembari melipat tangan di dadanya.

"Dimana ada yang jualan ketoprak jam segini?" Kenzo tak habis pikir jarena mana ada ketoprak di sore bolong. Bukan siang bolong.

Siswi Nakal Vs Ketos Galak [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang