•📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍•"Kehilangan mengajari kita untuk tidak mencintai seseorang terlalu dalam, agar ketika orang itu pergi , kita tak hancur, tak karam, tak hanyut dan tak tenggelam."
[Ustadzah Halimah Alaydrus]
━━━━━━━━━━━━━━━
" Happy reading "
"Pokonya papi enggak mau tahu, kamu harus betah tinggal disini, papi sudah bingung harus nasehatin kamu kaya gimana lagi, semakin hari pergaulan kamu semakin gak jelas"
"Mam, kenapa papi tega sama Zea..? Mam ayok dong bilang ke papi, aku gak mau tinggal di pesantren ini, pasti disini enggak ada makanan enak kaya dirumah, ayolah mam, bujuk papi!" Rengek Zea pada maminya.
"Maaf Zea, kalau sudah papi mengambil keputusan, itu tandanya sudah tidak bisa dibantah lagi, kamu nurut aja sama papi, mami yakin tujuan papi itu baik untuk masa depan kamu" ucap kirana Amanda mami dari Zea
Kalau sudah seperti ini terpaksa Zea harus nurut, harus melanjutkan sekolah menengah atasnya di sebuah pesantren.
"Seandainya waktu itu aku gak pulang larut malam, ini semua pasti gak akan terjadi, ini semua gara-gara Mitha yang ngajakin aku ketemuan sama dua cowok itu" batin zea
Nasi sudah menjadi bubur, mau bagaimana lagi..? Zea pun paham pasti kedua orang tuanya sangat kecewa karena putri satu satunya tidak patuh kepadanya
"Bismillah, semoga aku bisa melewati ini semua" batin zea ketika turun dari mobil didepan pondok pesantren AN-NUR. Zea diantar oleh kedua orang tuanya menuju pondok pesantren tersebut. Kedua orang tuanya menitipkan putrinya pada kiyai Abdullah selaku pemilik pesantren, begitupun dengan santri baru yang lainnya, mereka semua menitipkan putra putrinya untuk didik dengan baik, sesuai dengan ajaran Islam.
Barata Yuda hanya ingin menjaga putri satu-satunya, supaya tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas, sehingga terpaksa memasukan putrinya ke pesantren An-Nur, meskipun berat hati karena harus berpisah dengan putri semata wayangnya.
"Papi, apa kita bisa menahan rindu pada putri kita..? Apa kita bisa melewati hari-hari kita tanpa Zea..? Rasanya mami berat pih harus berjauhan dengan Zea" mami Kirana tak henti-hentinya menangis sepulang dari mengantar putrinya
"Sabar mi, kita harus bisa melewati ini semua, kita do'akan aja semoga putri kita disana baik baik aja, sehingga bisa memperoleh ilmu yang barokah, semua ini papi lakukan demi kebaikan putri kita mih" Barat berusaha menenangkan hati istrinya, meskipun dirinya sendiri pun merasakan hal yang sama.
Bukan hal yang mudah bagi Zea tinggal di pesantren, gadis cantik yang terbiasa di manja oleh kedua orang tuanya dengan berbagai fasilitas yang lengkap kini harus hidup sederhana di pesantren dan saling berbagi dengan santri lainnya. Bahkan Zea merasa risih dan gerah karna untuk pertama kalinya memakai pakaian tertutup seperti sekarang ini. Namun takdir sudah membawanya kesini, Zea hanya bisa pasrah dan berusaha ikhlas dalam menjalani semua ini.
"Semangat Zea kamu pasti bisa" setiap malam Zea selalu menyemangati dirinya sendiri. Karena pembawaannya yang ceria, sehingga Zea disukai banyak teman, Zea mudah membaur dengan para santri lainnya karena sosoknya yang sangat menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah
RomanceAkram Nur Azmi adalah seorang putra dari pemilik pondok pesantren AN-NUR , dia memiliki sikap yang sangat baik, bahkan jadi panutan semua santri maupun santriwati di pondok pesantren nya. Sikapnya yang cuek kepada wanita justru membuat dirinya di ka...