74. Aksi Alifa Yang Mengejutkan Para Asatidz

8.8K 343 11
                                    

📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍

insecure terbesarku adalah miskinnya ilmu agama di dalam diriku diakhir zaman ini.

Repost : @azharrbn
━━━━━━━━━━━━━━

" Happy reading "
________________

"Tabarakallah Ning, semoga sakinnah mawaddah dan warahmah, Masyaallah Ning cantik sekali" puji Alifa begitu mendapatkan kesempatan untuk mengucapkan selamat pada sepasang pengantin baru.

"Ah kamu bisa aja Lif, Aamiin terimakasih banyak atas Do'anya, kamu juga sangat cantik" jawab Ning Balqis sambil memeluk Alifa.

"Aku salah lihat enggak sih? kalau kamu pakai baju couple sama Gus Akram" bisik Ning Balqis sedikit menggoda

"Alhamdulillah penglihatan Ning masih normal, maaf Ning, Ning Ikhlas kan kalau Gus Akram saya ambil alih" jawab Alifa sambil tersenyum.

"Masyaallah, selamat ya Alifa, tentu saja aku ikhlas lahir batin, pilihan Gus memang enggak salah, sangat sempurna, kalian cocok" awalnya Alifa sedikit cemas, Ning Balqis akan marah padanya setelah mengetahui hubungannya dengan Gus Akram, akan tetapi dugaan Alifa salah besar justru Ning Balqis mendukung sepenuhnya hubungan mereka.

Menurut pengamatan Ning Balqis, selain cantik Alifa juga memiliki kecerdasan diatas rata-rata, sikapnya yang menyenangkan dan mudah membaur, soal atitudenya tidak perlu diragukan lagi, dan masih banyak kelebihan dari Alifa. Mungkin itu alasan Gus Akram memilih Alifa sebagai pendamping hidup nya untuk menemaninya dalam meneruskan perjuangan mengembangkan pesantren milik Abah Abdullah.

"Alhamdulillah, serius Ning tidak marah sama aku?" Alifa masih betah mengobrol dengan Ning Balqis.

"Kenapa harus marah Alifa? soal perasaan itu, tidak bisa dipaksakan, ya aku sadar dulu memang penggemar berat Gus Akram, tapi setelah penolakan itu, aku sadar karena kita bukan jodoh, dan sekarang kamu lihat Alifa, aku sudah mempunyai suami yang baru sah beberapa jam yang lalu, dan kewajiban aku sekarang untuk mencintainya, bukan untuk mencintai pria lain ataupun masa lalu"

"Ngomong-ngomong kapan di halalinnya? atau jangan-jangan setelah dari sini langsung ke KUA, iya kan?" goda Ning Balqis membuat Alifa salah tingkah.

"Terimakasih banyak Ning, atas keikhlasannya, sebenarnya sudah sejak lama, tapi belum dipublikasikan, insyaallah nunggu aku lulus MA, masih beberapa bulan lagi" jawab Alifa sedikit malu

"Masyaallah, selamat ya Alifa, semoga pernikahan kalian membawa keberkahan untuk keluarga besar kalian, enggak nyangka ternyata aku diduluin? kirain baru ta'aruf" ucap Ning Balqis diiringi tawa.

"Ngomong-ngomong, suami Ning Balqis tampan banget lho, benar tebakan aku, mirip aktor Turki. Eh tapi bisa bahasa Indonesia atau tidak Ning?"

"Kamu ini bisa aja, Alhamdilillah bisa bahasa Indonesia, kebetulan neneknya orang Indonesia hanya saja mereka menetap disana"

"Oh syukurlah, Ning mau diboyong ke sana juga?kita bakal berjauhan dong?"

"Insyaallah tetap disini, hanya sesekali akan berkunjung ke sana, kebetulan suami aku jadi Rektor sekaligus Dosen di universitas Islam"

"Alhamdulillah, selamat ya Ning, semoga bahagia selalu, dan cepat mendapatkan momongan"

"Aamiin, semoga Do'a itu kembali ke kamu Alifa"

"Eh,Do'a yang mana?" Alifa terkejut

"Dapat momongan"

"Jangan dulu, paling tidak nunggu aku lulus" jawaban Alifa membuat Ning Balqis tertawa, namun tawanya tidak terdengar karena Ning Balqis menutup mulutnya dengan jari-jari lentiknya, yang sudah dihias dengan hena.

Ana Uhibbuka Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang