3. Halalin atau Tinggalin

12.6K 536 6
                                    

📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍

Jangan melangkah kan kaki mu sesuai dengan akal mu, karena banyak hal yang menurut mu mustahil tapi bagi Allah sangat mudah untuk mewujudkan nya

Bayu Pratama Al Yahya ✍️
━━━━━━━━━━━━━━━━

" Happy Reading "
__________________


Selepas sholat subuh berjamaah di masjid pesantren, Gus Akram menemui salah satu kang santri untuk ikut ke ndalem.

"Tolong kembalikan dokumen ini ya kang, ke kantor santri putri"

"Enggih Gus"

Gus Akram mengembalikan dokumen tersebut ke asalnya, namun Gus Akram menyisakan satu dokumen dimana didalamnya ada data santri yang bernama Alifa Zea Amanda.

"Sarapan mas" ucap Ning Aisyah adik dari Gus Akram

"Sini Le, kita sarapan bareng kebetulan ummi masak soto ayam kesukaan kamu, sudah beberapa hari ini kamu melewatkan sarapan bareng kita loh" ucap ummi Nurul

"Maaf ummi, dek, Abah, kebetulan beberapa hari ini aku ada syaum." Jawab Gus Akram sambil tersenyum

"Maa syaa Allah maaf Le, ummi gak tahu makanya nawarin buat sarapan bareng."

"Enggak papa ummi"

"Berarti kamu gak pernah sahur Le..?"

"Sahur ummi sama susu plus roti"

"Bagus lah, kirain gak sahur" jawab ummi Nurul, tersirat kelegaan diraut wajahnya.

"Le, setelah Abah selesai makan, temui Abah di ruangan! Ada yang perlu Abah tanyakan." Ucap Abah Abdullah pada putra satu-satunya yang akan menjadi penerus pondok pesantren miliknya.

"Inggih bah, Akram izin pamit dulu mau nganterin kitab ini ke kantor asatidz"

"Iya Le, jangan lama-lama"

"Mboten bah"

Lima belas menit berlalu kini Gus Akram dan Abah Abdullah sudah berada di ruangan pribadi milik kiyai Abdullah

"Ada apa bah..? Ada yang mau Abah sampaikan..?" Tanya Gus Akram karena sedari tadi hanya melihat Abah terdiam.

Abdullah menatap putranya sebelum mengutarakan isi hatinya yang mengganjal.

"Le, Abah diam bukan berarti Abah gak tahu dengan apa yang sudah kamu lakukan selama sebulan ini" ucap Abah Abdullah

"Maksud Abah..?" Tanya Akram mendadak cemas, melihat abahnya yang sangat serius

"Apa sebenarnya tujuan kamu mengajar dikelas santri putri...? Dan apa tujuan kamu meminta dokumen penerimaan santri baru pada staf kantor..?"

Deg

Akram terdiam, bahkan tidak berani menatap abahnya sama sekali. Akram tidak menyangka sama sekali, abahnya diam diam mengetahui yang ia lakukan.

"Le bisa jawab dengan jujur..? Abah tahu kamu, Akram putra Abah yang jujur" ucap Abah Abdullah dengan suara lembutnya namun terdengar tegas di telinga Akram.

"Abah tidak melarang kamu mengajar di kelas santri putri, tapi Abah tahu kamu mengajar disana karena memiliki niat tertentu, yang Abah sendiri tidak tahu niat kamu itu. Yang jelas niat kamu bukan semata-mata karena Allah"

Gus Akram merasa tertampar dengan ucapan abahnya. Benar sekali Gus Akram mengajar dikelas santri putri demi menemukan sosok yang mengganggunya selama ini.

Ana Uhibbuka Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang