93. Sah

13K 375 30
                                    

📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍

Tak perlu sibuk bertanya, “Kenapa harus aku?” Percaya saja bahwa apa yang telah terjadi, itulah yang terbaik. Mari bersyukur lebih banyak, karena pada akhirnya semua adalah tentang menerima. Mari melangkah dengan penuh ikhlas.

Ustadzah Aisyah Farid bsa
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

" Happy reading "
________________

Alifa mematut dirinya di cermin, bahkan Alifa takjub dengan penampilan yang benar-benar memukau, Alifa sampai tidak mengenali wajahnya sendiri yang sudah selesai di make up oleh MUA ternama.

Tubuhnya yang ramping, sangat cocok dengan gaun yang digunakannya. Gaun dengan ekor panjang yang menjuntai, model brukat berwarna Gold. Dipenuhi dengan beberapa Payet yang berkilau dengan tambahan shoulder cape berbahan siffon menjuntai seanjang ekor gaunnya. Sementara hijabnya disesuaikan dengan warna gaun dengan kerudung panjang berbahan Chiffon dijepit dengan sebuah mutiara yang berkilau. Untuk make up sendiri disesuaikan dengan warna gaunnya. Pada eyesedownya dan eyeliner yang sengaja dibuat tajam karena akan menjadi fokus pandangan orang pada dirinya Alifa benar-benar terlihat sangat cantik luar biasa, bahkan mengalahkan para artis dan model terkenal. tubuhnya yang tinggi membuat gaunnya terlihat sangat pas ditubuhnya.

"Masyaallah, cantiknya nona Zea, pasti Gus Akram akan terpesona dan semakin jatuh cinta pada non Zea" puji sang MUA yang sedang merapikan beberapa make up yang sudah selesai digunakan.

"Ah mbaknya bisa aja. Berkat mbak juga yang sudah me'make up saya, terimaksih banyak ya mba, saya sangat puas dengan hasilnya"

"Tetap saja, non Zea memang sudah cantik dari sana nya. Saya merasa senang kalau bisa memuaskan para pelanggan, semoga pernikahan non Zea menjadi pernikahan satu-satunya dan langgeng hingga ke Jannah Nya"

"Aamiin" Alifa terseyum sambil mengaminkan do'a dari mbak-mbak MUA

"Sudah siap nak?" tanya Mami Kirana yang datang bersama Umi Nurul dengan kostum senada dan sudah dirias. Alifa terseyum menatap maminya dan Umi Nurul secara bergantian.

"Insyaallah aku siap mam" jawab Zea lalu memeluk maminya dengan erat "hanya sedikit gugup takut mas Akram salah mengucapkan ijab qobul" ucap Alifa

Umi Nurul pun memeluk menantunya"ini kan cuman Ijab Qobul ulang nak. Tetap yang pertama yang terhitung" ucap Umi Nurul "kamu cantik banget sih nak, bisa-bisa anak Umi pangling lihat kamu secantik ini. Umi saja sampai pangkling lho" puji Umi Nurul

"Umi sama mami juga bikin aku pangkling, terlihat jauh lebih muda" puji Alifa membuat mereka semua tertawa. Alifa pun dapat mengurangi sedikit kegugupannya.

Gus Akram sendiri sedang di giring oleh Ustadz Fardan, Ustad Rizky, Hanan dan beberapa kerabatnya untuk menuju ke tempat yang akan berlangsung ijab qobul. Kedua ustadz dan Hanan sangat tampan dengan base cap dan blangkon yang melekat dikepalanya, dipadukan dengan bawahan batik.

Gus Akram duduk berhadapan dengan Barata yang sudah siap akan menikahkan putrinya. Ketegangan semakin dirasakan oleh Gus Akram begitu menduduki kursi yang sudah disediakan. Hanan beserta kedua ustadz dan kerabatnya yang memakai pakaian senada duduk berbaris di belakang Gus Akram. Sang penghulu pun sudah siap berada di tempat yang sama, beberapa saksi pun sudah siap.

Para kerabat Alifa dan kerabat Gus Akram sudah duduk ditempat yang disediakan, mereka sangat antusias akan menyaksikan ijab qobul ulang. Disamping Gus Akram ada Kiyai Abdullah yang akan menjadi saksi dari pihak dirinya.

Ana Uhibbuka Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang