61. Tanpa Judul

8.7K 331 8
                                    

📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍

Semua orang bisa hadir karena kelebihanmu, tapi tidak semua orang sanggup bertahan setelah tahu kekuranganmu.

Tulisan Seseorang
━━━━━━━━━━━━━━━

" Happy reading "
________________

Didalam mobil Alifa terus menggoda Tika "jangan melamun tik, tenang Om Yahya enggak genit kok" celetuk Alifa tiba-tiba membuat Tika yang sedang asik menikmati pemandangan lalu lalang kendaraan menoleh kearah Alifa.

"Aku enggak nanya lho FA" protes tika merasa malu pada Gus Akram

"Aku cuman ngasih tahu lho Tik" Alifa menimpali sambil tertawa.

"Lama-lama kamu nyebelin Fa"

"Nah kamu jadi tahu kan rasanya diledekin? kamu malah yang sering ngeledikin aku sama Gus" jawab Alifa

"Tapi kalian suami istri sementara aku bukan Fa pasti rasanya berbeda" jawab Tika dengan nada kesal

"Ya udah kalau pengin ngerasain yang sama seperti aku, gampang tinggal nikah sama Om Yahya" jawab Alifa dalam hati terkikik geli.

"Kamu pikir nikah itu gampang Fa? enggak semudah membalikkan telapak tangan, lagian mana mungkin Om Yahya mau sama aku, pasti naksir nya sama cewek kantoran, yang seksi dan modis" jawab Tika

Klik

Tanpa Tika sadari Alifa merekam obrolan mereka berdua lalu mengirimkan nya pada Yahya, kebetulan Alifa sedang mengotak atik ponsel milik suaminya yang dititipkan padanya.

"Kena jebakan Batman kamu Tik, Zea dilawan" batin Alifa ngakak dalam hati. Gus Akram hanya menyimak kelakuan santrinya dari balik kemudi sesekali melirik kaca menatap Alifa yang sudah halal baginya.

Ting

"Waw cepet juga Om Yahya bales chatnya" batin Alifa, sambil senyum-senyum sendiri Alifa mengeraskan volume ponsel lalu memutar rekaman suara yang ia terima dari Om Yahya.

"Justru aku sukanya sama wanita berhijab, tidak mengumbar aurat, wanita terjaga seperti kalian itulah yang aku cari, apalagi sama wanita berhijab yang memiliki tahi lalat di pipi kiri, boleh dong jadiin aku sebagai imamnya"

Tika yang sedang menatap pengamen di lampu merah merasa terkejut mendengar rekaman suara yang diputar oleh Alifa, dengan gerakan perlahan Tika memutar lehernya hingga wajahnya menatap Alifa dengan tatapan butuh penjelasan,

Gus Akram pun sama terkejutnya, namun mengulas senyum "ya Allah selucu itu kah istriku dia benar-benar selalu bisa membuat hatiku berdebar-debar" batin Gus Akram semakin mengagumi istrinya dengan tingkah konyolnya.

Tika mencubit lengan Alifa "kamu itu ya Fa malu-malu in banget" protes tika yang merasa malu pada Gus Akram.

"Ya maaf aku cuman mau buktikan ucapan kamu, Om Yahya itu suka cewek yang seperti apa, eh...ternyata dia sudah naksir sama kamu tik, wanita bertahi lalat dipipi, semua omongan kamu salah besar tik, bahkan dia sudah sedetail itu sampai hafal letak tahi lalat kamu" Alifa semakin menggoda Tika.

"Bisa aja dia cuman membual, dan kamu percaya begitu saja? kalau aku mah enggak Fa" Tika semakin terlihat kesal sekaligus penasaran dengan ucapan Om Yahya, Tika pun mengakui banyak kelebihan yang dimiliki Om Yahya.

"Saya tidak membual nona Tika, apa perlu bukti? oke secepatnya saya akan berkunjung kerumah kedua orang tua kamu"

Deg

Ana Uhibbuka Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang