86. Suami Tampan Yang Meresahkan

9.3K 352 9
                                    

📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍

Mencintai seseorang dengan segala kekurangan nya itu bentuk cinta yang luar biasa, tapi mencintai seseorang karna kelebihan nya, itu hal yang biasa

Akram Nur Azmi
━━━━━━━━━━━━━━━

" Happy reading "
________________

Selepas sholat isya berjamaah, dan Gus Akram yang menjadi imam di masjid, sepasang suami istri itu dikejutkan dengan tamu yang datang mencarinya.

"Siapa ya mas tamunya?"

"Enggak tahu juga dek. Lebih baik kita temui bareng-bareng biar tahu siapa tamunya" jawab Gus Akram. Rencananya sehabis sholat isya, Alifa akan membuka kado pemberian dari santri-santri nya, akan tetapi karena merasa penasaran dengan tamu yang mencari suaminya, terpaksa Alifa mengurungkan niatnya dan lebih memilih untuk menemani suaminya menemui tamu.

Begitu sampai diruang tamu, Alifa mematung mengetahui siapa yang datang.

"Assalamu'alaikum, Gus Apa kabar sudah lama tidak bertemu" sapa sang tamu sambil melirik Alifa yang berada di samping Gus Akram.

"Wa'alaikumsalam, Alhamdulillah kabar baik" jawab Gus Akram. Alifa yang sedikit cemburu, berniat akan meninggalkan mereka berdua, baru dua langkah, lengan Alifa sudah di tahan oleh Gus Akram.

"Duduk sini Dek! biar mbok Khodim yang menjamu tamunya" titah Gus Akram sambil menepuk tempat kosong disampingnya, diruang tamu utama Ndalem, tidak ada kursi sama sekali, sehingga setiap tamu yang berkunjung duduk lesehan di karpet.

Berbeda dengan ruang tengah, yang terdapat tiga set sofa. Alifa pun tersenyum lalu duduk di samping suaminya.

"Kenalin Anjani ini istriku" ucap Gus Akram sengaja memperkenalkan istrinya, supaya Alifa tidak salah paham.

"Istri? jadi benar Gus sudah menikah?" tanya Anjani yang sengaja datang ke Ndalem, hanya untuk memastikan kabar yang ia dengar dari Arissa memang lah benar. Awalnya Anjani tidak percaya karena selama ini tidak pernah mendengar kabar tentang kedekatan Gus Akram dengan seorang wanita. Bahkan Anjani sedari tadi sudah mengirim beberapa chat pada Gus Akram untuk menanyakan hal tersebut secara langsung Akan tetapi sampai saat ini, Gus Akram belum membalasnya sama sekali. Jangankan dibalas, di baca saja belum.

Dari pada menunggu kabar yang tidak pasti, akhirnya Anjani mendatangi langsung rumah Gus Akram.

"Alhamdulillah, sudah" jawab Gus Akram tanpa menatap Anjani. Alifa dan Anjani saling berjabat tangan dan memperkenalkan diri masing-masing.

"Wah selamat ya, Alifa Kamu sangat beruntung bisa menjadi istrinya Gus Akram. Aku lho yang menunggu dia bertahun-tahun tapi dia tetap dingin, dan acuh" ucap Anjani sedikit menyindir Gus Akram yang begitu sulit untuk didekati.

"Terimakasih banyak, Mbak Anjani, semoga cepat menyusul" jawab Alifa

"Mau, menyusul bagaimana,calonnya saja sudah nikah duluan" Jawab Anjani diiringi tawa sambil melirik Gus Khafi yang tidak menolehnya sama sekali.

"Masih banyak ribuan pria diluar sana, kamu nya aja yang terlalu banyak milih" Gus Akram ikut menimpali.

"Gus tahu sendiri, aku mau nya sama Gus. Eh tahunya Gus sukanya sama yang bocil-bocil" Anjani melirik Alifa berharap wanita itu akan terpancing emosi akan tetapi dugaan Anjani salah, karena Alifa terlihat sangat santai dan tenang.

"Namanya juga perasaan, tidak bisa dipaksakan" jawab Gus Akram lalu menoleh kearah istrinya "iya kan, sayang?" Gus Akram meminta dukungan pada istrinya.

Ana Uhibbuka Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang