83. CCTV

8.6K 322 6
                                    

📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍

Jika kamu mengagumi seseorang, jangan pernah mundur, jadikanlah ia motivasi untuk memperbaiki dirimu menjadi lebih baik untuk mengggapainya.

- kadam sidik
━━━━━━━━━━━━━━

" Happy reading "
________________

Tidak harus menunggu waktu lama, hanya satu hari satu malam, bukti-bukti sudah terlihat dari rekaman cctv yang di sambungkan langsung lewat ponsel milik Gus Akram.

Keesokan harinya tepat di jam istirahat, Gus Akram menyuruh salah satu ustadzah untuk memanggil beberapa santri yang ikut terlibat dalam aksi kriminal.

"Viola, Kayla, Susan, Adel, Fira, kalian ditunggu Gus Akram diruangan nya" ucap Ustadzah Riska.

"Wah, rejeki nomplok, tumben banget kita di panggil sama Gus Idola, jangan-jangan Gus Akram berubah pikiran dan kita kita akan menjadi kandidat istri selanjutnya" ucap viola setelah kepergian ustadzah Riska

"Hust, jangan terlalu berharapinanti sakit kalau kecewa" Kayla ikut menimpali

"Dari pada ribut, mendingan kita segera keruangan beliau jangan biarkan beliau kelamaan menunggu kita" ucap Adel

"Bener banget rasanya sudah tidak sabar ingin bertemu beliau, jantungku berdebar-debar" ucap Susan

"Ayo, deh mending sekarang kita cus kesana" ucap Fira yang lebih dulu melangkah mendahului mereka.

Viola dan teman-teman nya merasa senang bukan main, karena sebelumnya tidak pernah dipanggil oleh Gus idola, tapi kali ini menurut mereka seakan mendapatkan durian runtuh. Alias rejeki nomplok.

Sesampainya didepan pintu ruang Gus Akram, mereka saling berebut untuk mengetuk pintu.

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam, masuk!" suara tegas Gus Akram terdengar dari luar pintu. Satu persatu mereka berlima memasuki ruangan Gus Akram, yang ternyata sudah ada ustadzah Riska, ustadz Rizky dan Ustadz Fardan.

Gus Akram menatap kelima santri tersebut secara bergantian, rasa kesal pun muncul begitu mengingat ulah mereka yang sudah menyebabkan istrinya mengelilingi lapangan sebanyak dua puluh kali.

Suasana nampak hening, tidak ada satupun orang yang bersuara. Hingga terdengar suara pintu diketuk, dan terdengar salam dari arah luar.

"Wa'alaikumsalam, silahkan masukl" ucap Ustadzah Riska.

Viola dan teman-teman menoleh kearah pintu ternyata Alifa yang muncul dari arah luar.

"Sudah lengkap Gus, silahkan dimulai!" ucap ustadzah Riska. Gus Akram pun segera memutar rekaman cctv yang dihubungkan langsung ke dinding sehingga gambarnya terlihat sangat besar.

Alifa sendiri tidak tahu, tujuannya dipanggil ke ruangan Gus Akram, tapi begitu melihat layar yang menampakan serambi masjid, Alifa bisa menebaknya.

"Tolong, kalian semua perhatikan baik-baik gambar yang berada di layar!" suara tegas Gus Akram sukses membuat Viola dan teman-teman nya merinding.

Di layar tersebut, terlihat Viola dan teman-teman nya sengaja mengambil sandal Alifa, rekaman tersebut diambil tepat sehabis sholat asar, sholat magrib, sholat isya, hingga subuh tadi pagi. Jadi terlihat empat sandal yang sudah berhasil mereka ambil selama semalam saja. Bisa di bayangkan selama ini mereka sudah beraksi selama kurang lebih empat hari, bisa dihitung berapa pasang sandal milik Alifa yang hilang.

Ana Uhibbuka Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang