19. Cincin

9.7K 410 5
                                    

📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍

Semua orang bisa hadir karena kelebihanmu
tapi tidak semua orang sanggup bertahan setelah tahu kekuranganmu.

Tulisan Seseorang
━━━━━━━━━━━━━

" Happy reading "
____________

"Gus Akram" gumam Alifa yang masih syock ternyata obrolannya dengan Ning Aisyah didalam mobil terdengar oleh Gus Akram, Alifa tidak tahu kalau sopir yang membawa mereka ternyata Gus Akram. Alifa mengira salah satu Khodim Ndalem yang sudah di percaya oleh kiyai Abdullah untuk mengantar keluarga kiyai.

Alifa menatap Ning Aisyah, namun Ning Aisyah hanya tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya, Alifa tidak berani menatap kearah depan Alifa tertunduk.

"Wah kalah saing dong mas Akram sama Dokter" celetuk Aisyah menggoda kakaknya.

"Do'ain aja Syah. meskipun mas bukan dokter insyaallah bisa ngalahin Dokter" Gus Akram menimpali candaan Adiknya.

Sesampainya di sebuah pusat perbelanjaan Alifa berjalan paling belakang, namun Ning Aisyah menarik lengannya sehingga Alifa berjalan sejajar dengan Ning Aisyah.

Keduanya mengekori Gus Akram yang berjalan didepan mereka. Alifa sempat terpukau melihat penampilan Gus Akram yang tampak berbeda, Celana bahan berwarna hitam dipadukan dengan kemeja polos berwarna maroon dengan lengan yang digulung keatas. Gus Akram terlihat sangat tampan Bahkan kali ini tidak menggunakan peci.

Meskipun seorang Gus Akram selalu tampil menyesuaikan keadaan. Alifa menatap Gus Akram lalu mereka berhenti tepat di sebuah toko perhiasan.

"Dek tolong bantu carikan cincin untuk Ning Balqis, mas mau ke toilet" perintah Gus Akram sambil melirik Alifa yang sedari tadi terdiam.

"Oke mas, aku juga di beliin kan?"

"Pilih saja yang kamu suka"

"Hore, terimakasih banyak mas" Aisyah kegirangan.

"Mba tolong carikan cincin berlian limited edition dengan model terbaru" ucap Ning Aisyah pada pelayan toko. tidak lama kemudian sang pelayan toko membawa beberapa cincin dengan keluaran terbaru.

"Alifa, menurut kamu cincinnya bagus yang mana?"tanya Ning Aisyah

"Bagus semua kok"

"Makanya aku minta bantuan kamu untuk pilihkan salah satu yang paling bagus

"Tapi saya tidak tahu selera Ning Bilqis takut salah Ning" jawab Alifa dengan jujur.

"Gini aja deh pilih yang menurut kamu bagus, insyaallah Ning Balqis suka" Aisyah tetap membujuk Alifa untuk memilihkan cincin

Tanpa rasa curiga Alifa tetap memilih salah satu cincin yang menurutnya sangat bagus, sambil membayangkan wajah Ning Balqis

"Ini sepertinya cocok untuk Ning Balgis, berbeda dari yang lain" Alifa menunjukkan cincin yang sudah berhasil dipilihnya. Ning Aisyah mengamati Alifa bergantian dengan cincin yang dipilihnya. Sebenarnya Gus Akram hanya bercanda mengatakan cincin untuk Ning Balqis, Gus Akram terlalu gengsi untuk memilih cincin buat Alifa terpaksa dia mengatakan untuk Ning Balqis, bahkan Alifa tidak curiga sama sekali bahwa cincin tersebut untuk dirinya.

Aisyah pun menyuruh Alifa untuk mencoba cincin tersebut" jari Ning Balgis kira-kira sama dengan jari kamu terpaksa Ning Aisyah berbohong demi membantu sang kakak untuk memberikan kejutan pada Alifa.

Ana Uhibbuka Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang