85. Semakin Kagum

7.9K 322 30
                                    

📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍

Jika Allah mampu melukis langit menjadi indah, lalu menjadikan siang menjadi malam, dan terang menjadi gelap. Lalu mengapa kau masih ragu dan mengkhawatirkan masa depan mu? Bukankah Allah sudah mengatur nya dengan sebaik mungkin?

Bayu Pratama Al Yahya
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

" Happy reading "
________________

"Assalamu'alaikum Ning Alifa, Gus" begitulah para santri menyapa Alifa dan Gus Akram sepanjang perjalanan menuju lantai tiga gedung sekolah.

Alifa merasa aneh, harus di sapa banyak santri, apalagi saat ini mereka sudah tahu mengenai hubungan Alifa dengan Gus Akram. Sehingga para santri sangat menghormati Alifa.

Meskipun Alifa sendiri merasa tidak nyaman karena belum terbiasa. Sebenarnya Alifa tidak suka menjadi pusat perhatian, akan tetapi saat ini situasinya sudah berbeda, sehingga mau tidak mau Alifa harus menerima konsekuensinya menjadi istri seorang Gus Akram.

"Duh, senengnya jadi kak Alifa, bisa berjodoh dengan Gus Akram"

"Iya, bener banget, tapi kak Alifa nya juga cantik banget, pantas aja Gus Akram suka sama Alifa"

Beberapa santri adik kelas Alifa sibuk mengomentari calon penerus pesantren AN-NUR.

"Gus, saya ke kelas dulu!" pamit Alifa sambil meraih telapak tangan suaminya dan menciumnya dengan takzim.

"lya, dek, belajar nya yang fokus"

"Iya, Gus Assalamu'alakum"

"Wa'alaikumsalam" jawab Gus Akram masih terdiam sambil menatap istrinya hingga masuk ke dalam kelas.

"Echie-chie, yang diantar sama Gus Suami" ledek Tika sambil tersenyum

"Ish, siapa juga yang diantar, kebetulan aja, Gus ngajar di kelas sebelah" jawab Alifa sambil meletakan tas nya di meja lalu duduk di kursi samping Tika.

"Lif"

"Eh, Del, ada apa?" tanya Alifa yang merasa heran, tiba-tiba Adel menghapiri Alifa, padahal mereka beda kelas.

"Aku mau minta maaf soal kemaren" ucap Adel sambil menundukkan kepalanya

"Lho, kan aku sudah maafin, kok kamu minta maaf lagi

"Tadi malam aku mimpi buruk Lif, aku takut itu karena perbuatan dosa aku ke kamu yang terlalu banyak, aku takut Allah enggak mengampuni aku Lif, kamu mau kan memaafkan aku lagi?"

"Soal maaf, aku sudah memaafkan kalian semua, kamu sudah sholat taubat?"

"Sudah Lif, tapi sepertinya masih belum cukup untuk menebus kesalahanku yang begitu banyak"

Alifa berdiri lalu mengusap-usap lengan Adel" Del, Allah itu maha pengampun, asalkan kamu bersungguh-sungguh untu bertaubat"

"Aku bersungguh-sungguh Lif"

"Kalau begitu perbanyaklah berbuat kebaikan, jangan ulangi lagi perbuatan yang seperti itu, insyaallah saya Ridho dengan semua yang kalian perbuat sama aku. Kalau hanya sandal, baju, sabun, isyaallah aku masih bisa beli, jadi kalian enggak usah khawatir, aku benar-benar Ridho dan ikhlas lillahita'ala"

Mendengar ketulusan Alifa, Adel semakin malu, dan langsung memeluk Alifa dengan erat sambil terisak.

"Terimakasih banyak Alifa, kamu memang patut menjadi teladan kita"

Ana Uhibbuka Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang