43. Suapan Puding Dari Sang Pangeran

10.2K 385 0
                                    

📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍

Maafkan aku bu. Karna orang yang aku ceritakan padamu, kini ia tak bisa aku banggakan lagi dihadapanmu bu.

" Happy reading "
________________


"Tik ke perpustakaan yuk! aku mau pinjam beberapa buku" ajak Alifa pada sahabatnya.

"Sebentar ya, aku mau ketoilet dulu, kamu mau nunggu disini atau ikut kesana FA?"

"Tunggu disini aja deh, gak papa kan?"

"Iya enggak papa, aku cuman sebentar kok asalkan gak ngantri aja" Tika segera menuju ke toilet, sementara Alifa menunggu di depan kantin.

"Sendirian mbak, eh Lif" tanya Ning Aisyah sambil menoleh ke kanan dan ke kiri berharap tidak ada yang mendengar karena dirinya keceplosan memanggil Alifa dengan sebutan mba, diluar rumah.

"Iya Ning, Ning mau kekantin?"

"Enggak dari tadi aku nyariin kamu, tapi ternyata disini"

"Nyariin aku?"

"lya"

"Memangnya ada apa Ning?"

"Setelah jam sekolah selesai kamu ditunggu mas Akram di Ndalem, katanya kalian mau pulang kerumah pak Barata" ucap Ning Aisyah sambil berbisik

Alifa terkejut "jadi Gus Akram serius mau ngajak aku pulang kerumah mami" batin Alifa

"Ek kok bengong bagaimana? mau kan?" tanya Ning Aisyah

"I-iya Ning, aku mau" jawab Alifa terbata karena merasa senang akan bertemu dengan orang tuanya.

"Tapi bagaimana izinnya Ning?"

"Tenang aja, semuanya beres, kamu tinggal berangkat aja"

"Terimakasih banyak Ning"

Beberapa saat kemudian Alifa dan Tika sudah berada di perpustakaan mereka berdua sedang fokus memilih buka yang akan dipinjam, Namun Alifa kesulitan untuk mengambil buku yang dipilihnya, kebetulan buku tersebut berada di rak paling atas.

Alifa tersentak ketika buku tersebut diambil oleh seseorang, Alifa menoleh ternyata Ustad Rizky berada di sampingnya sambil tersenyum dan mengulurkan buku tersebut.

"Ambilah, kalau tumbuh itu keatas bukan kesamping" ustad Rizky sengaja menirukan kalimat yang ia dengar dari iklan di televisi.

"Memangnya aku gendut ya Ustad?" tanya Alifa sambil mengamati bentuk tubuhnya sendiri.

Ustad Rizky tertawa, melihat kepolosan Alifa yang sangat menggemaskan "gendut banget" canda ustadz Rizky masih tertawa

"Beneran? tapi perasaan aku biasa saja deh, gak gendut"

"Ha ha ha, kamu percaya banget sih, tapi mau kamu gendut kek, kurus kek, kamu tetap cantik" puji Ustadz Rizky membuat Alifa reflek memukul Ustadz Rizky dengan buku yang ia pegang.

"Eh ada Ustadz Rizky, Assalamu'alaikum Ustadz" sapa Tika yang baru muncul setelah berpencar mencari buku.

"Wa'alaikumsalam" jawabnya dengan datar, berbeda ketika berinteraksi bersama Alifa terlihat santai dan akrab.

"Ustadz nyari buku juga?"

"lya"

"Em boleh nanya sesuatu enggak ustadz?"

"Boleh" jawab Rizky sambil pura-pura menatap deretan buka yang berjejer di rak.

"Apa ustadz sudah penya calon istri? kalau belum boleh dong aku daftar jadi calon istri ustadz" entah keberanian dari mana tiba-tiba Tika mengatakan demikian, Alifa pun sempat terkejut.

Ana Uhibbuka Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang